kalimantan-tengah

Oknum di SPBU dan Pelangsir ‘Main Mata’, Pertalite di Sampit Ludes dalam Hitungan Jam

Kamis, 30 Oktober 2025 | 09:15 WIB
ilustrasi BBM

 

SAMPIT – Masyarakat Kota Sampit dibuat geram dan kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Kelangkaan ini diduga kuat karena adanya praktik pelangsiran BBM bersubsidi secara masif yang dilakukan oleh sejumlah oknum bekerja sama dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Akibatnya, stok Pertalite cepat habis dalam hitungan jam.

“Saya hampir setiap hari kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite. Kalaupun ada, antreannya luar biasa,” keluh Dewi, warga Baamang, Rabu (22/10/2025).

Menurut Dewi, antrean panjang di beberapa SPBU dalam kota diisi oleh kendaraan bermotor, khususnya motor berkapasitas tangki besar, yang ditengarai merupakan milik para pelangsir. Modus operandi mereka memungkinkan pengisian BBM hingga 5-6 kali dalam satu hari di SPBU yang sama.

Salah satu lokasi yang disorot warga adalah SPBU di Jalan Tjilik Riwut. Dewi menyebutkan, sekitar 80 persen dari pengisi BBM di sana adalah pelangsir.

"Ciri-cirinya jelas. Motor besar, tidak pakai helm, sekali isi di atas Rp100 ribu. Kalau kami warga biasa, maksimal hanya boleh Rp50 ribu,” ungkapnya, mempertanyakan standar ganda dalam pelayanan pengisian BBM bersubsidi.

Warga lain, Ahmad, menambahkan bahwa praktik tersebut tidak lepas dari adanya lokasi penampungan BBM bersubsidi yang tidak jauh dari SPBU. Pelangsir akan mengeluarkan isi tangki mereka segera setelah keluar dari SPBU, lalu kembali masuk untuk mengisi ulang.

”Kalau mau menindak sebenarnya mudah. Ikuti saja motor-motor besar yang keluar dari SPBU, pasti tak jauh dari situ ada tempat penampungan. Makanya dalam hitungan menit pelangsir bisa kembali masuk SPBU yang sama,” kata Ahmad. Ia memperkirakan satu pelangsir bisa menyedot ratusan liter BBM setiap hari, bahkan penampung bisa mendapat 5–7 drum per hari.

Video Viral Ungkap Kecurangan Petugas

Kecurigaan masyarakat semakin menguat setelah beredar video viral yang menunjukkan dugaan aksi pelangsiran di salah satu SPBU di Jalan Tjilik Riwut.

Dalam rekaman tersebut, pelangsir roda dua tampak akrab dengan petugas SPBU. Modus yang terekam adalah pelanggaran batas pengisian Rp50 ribu per kendaraan. Pelangsir menekan tuas mesin pengisi BBM, sementara petugas SPBU diduga mereset alat agar pengisian bisa terus berlanjut hingga tangki penuh.

Fenomena ini telah memicu kemarahan luas di kalangan warga dan warganet. Mereka mempertanyakan lemahnya pengawasan serta penerapan aturan pembatasan pembelian BBM bersubsidi di SPBU, mendesak aparat penegak hukum dan pihak Pertamina untuk segera menindak praktik ilegal yang merugikan masyarakat umum. (ang)

Terkini