kalimantan-tengah

Angin Kencang Hantam Kotim, Puluhan Buah Durian Muda Petani Tanah Mas Rontok Sebelum Panen

Rabu, 19 November 2025 | 13:00 WIB
Buah durian Petah Baduruh, milik di Kelurahan Tanah Mas, Kotim, Kecamatan Baamang, jatuh sebelum waktunya. Petani pun dibayangi gagal panen. (Topan untuk Radar Sampit)

 

SAMPIT – Musim durian di Kotawaringin Timur (Kotim) yang seharusnya membawa harapan bagi petani justru dibayangi kecemasan akibat cuaca ekstrem. Angin kencang yang melanda wilayah ini dalam beberapa hari terakhir mulai merusak pohon dan menggugurkan buah durian muda sebelum waktunya dipanen.

Dampak kerugian dirasakan langsung oleh Topan, petani durian di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang. Angin kencang pada Senin siang (17/11/2025) menyebabkan dahan salah satu pohon durian andalannya patah, mengakibatkan puluhan buah durian jenis Petak Baduruh jatuh berserakan.

“Padahal perkiraan panen bulan Januari atau Februari,” ujar Topan dengan nada kecewa.

Ia memperkirakan kerugian akibat insiden ini cukup signifikan. Setidaknya ada tiga batang pohon yang patah, dengan total buah yang terbuang sia-sia mencapai sekitar 60 buah durian muda.

Bagian dari Seleksi Alam

Meskipun merugi, Topan mencoba melihat sisi positif dari kejadian ini. Ia menganggap rontoknya buah muda sebagai bagian dari proses alam untuk mengurangi beban pohon yang sedang berbuah lebat.

“Ini tandanya kapasitas buah berlebih. Tidak boleh juga terlalu banyak. Ini alam menyortir. Kemungkinan 10 persen dari yang ada di atas,” selorohnya.

Topan menambahkan bahwa ia bukan satu-satunya petani yang mengalami kerugian. Sejumlah petani durian lainnya di Baamang dan wilayah sekitar juga melaporkan pohon mereka mengalami kerusakan serupa akibat terpaan angin.

Para petani sangat berharap kondisi cuaca segera membaik. Mereka menyadari bahwa cuaca ekstrem belakangan ini menjadi ancaman serius karena tidak hanya menggugurkan buah, tetapi juga berisiko menyebabkan pohon tumbang, merusak kebun, dan memicu kerugian ekonomi yang lebih besar.

“Namanya juga bertani durian, risiko seperti ini pasti ada. Selagi angin tidak terus-terusan, mudah-mudahan panen nanti tetap bagus,” tutur Topan, tetap menunjukkan optimisme menyambut musim panen awal tahun. (oes)

Terkini