• Senin, 22 Desember 2025

Bertahap, Penarikan Pasukan AS dari Syria

Photo Author
- Selasa, 1 Januari 2019 | 09:50 WIB

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) tidak akan menarik pasukannya dari Syria sekaligus. Jika semula penarikan pasukan ditargetkan rampung dalam 30 hari, kini patokan itu tidak lagi berlaku. Keputusan tersebut lahir dalam pertemuan Presiden Donald Trump dengan Lindsey Graham, senator senior Partai Republik, Minggu (30/12).

’’Saya rasa, saat ini kami sedang menghadapi jeda,’’ ujar Graham sebagaimana dikutip Al Jazeera. Politikus asal South Carolina itu menyatakan bahwa Trump akan memperlambat metode penarikan pasukan. Tidak sekaligus, tapi bertahap. AS juga tidak mau tergesa-gesa menuntaskan penarikan sekitar 2.000 personel dari Syria.

Saat ini, menurut Graham, pemerintah sedang memikirkan cara terbaik untuk menarik pasukan dengan bijak agar tidak menimbulkan kesulitan baru bagi kelompok Kurdi yang selama ini berkubu dengan AS. Tanpa AS, Kurdi akan menjadi sasaran empuk pasukan Turki yang selalu menganggap mereka sebagai teroris. Pasukan Iran yang bersekutu dengan militer Syria pun akan lebih leluasa menghancurkan Kurdi.

Sebelum bertemu Trump, Graham sempat mengungkapkan bahwa penarikan pasukan AS dari Syria bisa menjadi peluang bagi teroris untuk melancarkan serangan 11 September kedua. Sebab, ISIS akan kembali menguat di Syria. Tidak seperti klaim Trump, ISIS di kawasan itu belum hancur sepenuhnya.

’’Masih ada banyak perbedaan antara saya dan presiden. Tapi, saya bisa mengatakan bahwa presiden telah memikirkan rencana tersebut masak-masak,’’ ujar Graham usai bertemu Trump. Dalam pertemuan itu, Trump mengungkapkan banyak hal tentang Syria yang tidak pernah Graham ketahui sebelumnya.

Lebih lanjut, Graham menjelaskan bahwa lawatan Trump ke Iraq saat Natal telah membuka wawasan sang presiden. Trump menjadi paham tentang tugas pengamanan daerah konflik. Terutama soal penghancuran ISIS. Kendati ISIS telah kalah, jaringan teror yang sudah berkembang ke banyak wilayah tersebut tidak bisa dibiarkan dalam kondisi mati suri. ISIS tetap harus diperangi sampai ke akar-akarnya.

’’Saya rasa presiden sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa ketika AS meninggalkan Syria, ISIS sudah benar-benar dikalahkan,’’ tegas Graham.

Bersamaan dengan itu, Reuters melaporkan bahwa Pentagon tengah merumuskan cara terbaik untuk menarik pasukan. Salah satu opsinya adalah memperpanjang waktu penarikan dari 30 hari menjadi 120 hari.

Selain mekanisme penarikan pasukan, pembahasan soal senjata juga butuh konsentrasi tinggi. Beberapa komandan AS merekomendasikan YPG, paramiliter Kurdi yang pro-AS, tetap dipersenjatai. Artinya, mereka akan boleh menyimpan senjata yang selama ini mereka pakai dalam misi militer dengan AS.

Jika itu terjadi, AS akan membuat Turki berang. Dengan tetap memegang senjata, YPG akan bermasalah dengan Turki yang selama ini ’’bermusuhan’’ dengan mereka. Apalagi, Trump mengabarkan soal penarikan pasukan kepada Turki hanya lewat telepon. Dia hanya berbincang jarak jauh dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan tentang keputusan besar tersebut.

Agaknya AS harus bergerak cepat untuk mencegah Turki membantai YPG. Kabarnya, konvoi pasukan Turki sudah menuju perbatasan Syria. Sputnik mengungkapkan bahwa sekelompok serdadu Turki bersenjata membawa kendaraan lapis baja mereka ke Gaziantep yang berbatasan dengan Syria. Minggu malam, mereka menyeberang ke ke Syria lewat perbatasan Qamishli. ’’Mereka berkata akan mendekati Kota Manbij untuk mempersiapkan ofensif besar-besaran,’’ tegas jurnalis Al Jazeera Mohammad Adal. (sha/c22/hep)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X