SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) 99,35 kilometer progress fisiknya mencapai 75 persen. Pemerintah Provinsi tak lagi menangani penyelesaian pembangunan tersebut.
"Jalan tol sudah diambil pemerintah pusat. Jadi tidak ada masalah lagi. Pekerjaan fisiknya sudah 75 persen hampir selesai. Tinggal 25 persen lagi," kata Isran, Rabu (2/1/2019).
Menurut Isran, pemerintah provinsi hanya tinggal menyelesaikan masalah yang tersisa yaitu pembebasan lahan yang hampir selesai 100 persen.
"Mungkin kita koordinasi saja dengan pemerintah pusat untuk pembebasan lahan yang sudah hampir selesai," jelas Isran.
Sementara itu, Plt Kabid Bina Marga Dinas PU Kaltim, Runandar mengatakan pembangunan fisik jalan tol sudah terselesaikan. Tinggal perbaikan dan ditargetkan akhir 2019 bisa beroperasi secara fungsional.
"Jalan tol seksi IV dan V ada pekerjaan baru. Tapi, tenang saja, karena yang mengerjakan semuanya itu kontraktor dibiayai investor. Progress terakhir pekerjaannya belum ada laporan masuk kepada kami," kata Runandar beberapa hari lalu diwawancarai wartawan.
Pembangunan jalan tol Balikpapan Samarinda dibagi dalam lima Seksi. Seksi V, jalan tol menghubungkan Manggar ke Balikpapan Kilometer 13. Seksi ini dengan panjang jalanmemiliki panjang 11,5 kilometer dibiayai oleh loan China dan APBN.
Kemudian, di seksi IV yaitu Palaran ke Jembatan Mahkota II Samarinda. Seksi ini dibiayai Jasa Marga dan terdapat gerbang tol Simpang Pasir yang memiliki exit tol ke Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 4 Samarinda.
Jasa Marga juga membiayai jalan tol seksi II mulai Samboja-Kutai Kartanegara hingga Palaran I-Samarinda dan seksi III mulai Samboja hingga Palaran II. Adapun, jalan tol seksi I Km 13-Samboja dibiayai APBD Kaltim yang menelan dana Rp 1,5 triliun. (mym)