SAMARINDA - Partai Demokrat masih menginginkan kursi Wakil Walikota (Wawali) Samarinda diisi oleh H Barkati dan menepis bahwa jatah kursi orang nomor 2 kota Samarinda harus diisi dari Partai Nasdem atau PKS.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Demokrat Provinsi Kaltim, Achmad Sukamto mengatakan partainya masih punya hak dalam penentuan pengisian jabatan Wawali.
"Yang jelas domainnya Demokrat masih punya hak," kata Sukamto, Jumat (18/1/2019).
Sukamto mempersilahkan bila ada klaim dari Partai Nasdem dan PKS yang menyebut jatah kursi Wawali Samarinda harus salah satu dari kedua partai tersebut. "Ya saling klaim bisa lah," katanya.
Sukamto mengingatkan kembali partai Nasdem dan PKS ikut koalisi dengan Demokrat saat mengusung Syaharie Jaang dan Nusyirwan Ismail di Pilwali Samarinda, karena kedua partai punya keinginan sendiri bergabung dan telah punya perjanjian tertentu atau deal politik dengan Demokrat.
"Pokoknya mereka mau gabung. Tidak ada klaim ini dari Nasdem dan ini dari PKS," kata Sukamto.
Sukamto juga menjelaskan pemilihan Wawali Samarinda sudah masuk Rencana Kerja (Renja) DPRD. Diprediksi pada pertengahan Februari, pemilihan pengganti almarhum Nusyirwan bisa terlaksana.
"Pokoknya nanti dari DPRD akan surati Walikota Samarinda untuk segera mengusulkan nama yang dia tentukan. Dan kita akan selesaikan mekanisme disini (DPRD)," kata Sukamto.
Lamanya proses pemilihan Wawali Samarinda, Sukamto menilai karena komunikasi koalisi partai Demokrat, Nasdem dan PKS dengan Walikota Samarinda. Sedangkan, DPRD Samarinda hanya menunggu usulan dua nama Wawali yang hendak dipilih. (mym)