• Senin, 22 Desember 2025

Oknum ASN Beli Sabu di "Kampung Bandar"

Photo Author
- Minggu, 20 Januari 2019 | 11:07 WIB

SAMARINDA - Teriakan polisi berpakaian sipil sembari mengacungkan tangan dan meminta Honda Jazz KT 1852 OY berhenti. Tak jauh dari tempat pembuangan akhir (TPA) di Jalan P Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu.

Di dalam mobil itu, ada Akhmad Fauji Saputra, oknum aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Kartanegara. Bersama rekannya, Rio Chandra Saputra (36), dibekuk Jumat (18/1) siang.

Keduanya terpaksa "berbelok" ke kantor polisi. Bukan perkara mudah, oknum ASN itu terbukti membeli narkoba. Parahnya, di kawasan kampung narkoba, Gang Pulau, Kecamatan Sungai Pinang. "Di sana (Gang Pulau) memang informasinya banyak yang jualan," sebut Kanit Sidik Satresnarkoba Polresta Samarinda Iptu Teguh Wibowo.

Bahkan, kabar yang diperoleh harian ini, sudah jadi tempat markasnya bandar narkoba. Fauji bercerita, sebelum salat Jumat, dia memang sudah di Kota Tepian. "Ada urusan pekerjaan," tuturnya.

Oknum ASN golongan IIB itu mengaku terlalu banyak beban kerjaan yang diberikan pimpinan tempatnya berdinas. Bertugas di bagian akuntansi, ayah tiga anak itu terlalu terbebani. Terlebih, saat tutup tahun 2018. Saat itu pula pria beralamat di Jalan Thinking, Kelurahan Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, mengenal narkoba. Dari rekannya, tenaga honorer di tempatnya bekerja, mengenal sabu-sabu.

Pertama kali menggunakan, mulanya diakui untuk sekadar coba-coba. Ujungnya, ASN yang diangkat sejak 2010 itu jadi kecanduan. "Kalau pakai (narkoba) merasa jadi semangat bekerja," akunya.

Jauh lebih segar dibandingkan kondisi normal. "Enggak benar itu. Hanya halusinasi kamu saja begitu," timpal Teguh. Pria 35 tahun itu hanya tertunduk pasrah. Namun, Fauji membantah membeli di loket. Bahwa yang transaksi adalah Rio. Namun, dia tak menampik kendaraan yang disita polisi miliknya pribadi.

Teguh menegaskan, satu paket sabu-sabu yang baru dibeli di kampung narkoba adalah secara urunan. Perihal meringankan beban kerja, perwira polisi balok dua itu membantah dengan keras. "Kalau mau berkurang, dikerjakan tugasnya. Mau semangat minum vitamin. Kalau narkoba itu merusak," jelasnya dengan nada menekan.

Satu paket sabu-sabu siap pakai seberat 0,92 gram memang tangkapan sangat kecil. "Tapi bisa dilihat dampaknya, kerjaan terhenti, keluarga sedih, penjara lama. Risikonya jelas," sebutnya.

Diduga kuat, loket-loket narkoba di Gang Pulau, adalah pindahan dari sebelumnya di Pasar Segiri. "Modusnya sama, dugaan kuat seperti itu," tegasnya. Khusus Fauji, ancaman berat sedang menanti. Instansi tempatnya bertugas juga jelas jadi pantauan petugas. (*/dra/kri/k16)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X