• Senin, 22 Desember 2025

BPHP dan Jurnalis Samarinda Peduli Sungai, Ini yang Dilakukan

Photo Author
- Sabtu, 26 Januari 2019 | 11:04 WIB

SAMARINDA- Pegiat sungai di Kota Samarinda, semakin bertambah, kali ini sejumlah jurnasi di Kota Tepian bersama Balai Pengelola Hasil Hutan Produksi (BPHP) XI menanam sekitar 200 pohon di sekitar Desa Muang Ilir, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara.

"Pohon yang ditanam merupakan pohon khas yang secara ekosistem biasa tumbuh di daerah resapan air," kata Amir Hamzah, Ketua IJTI Kaltim, Kamis (25/1).

Jenis pohon khas pinggir sungai maupun khas kawasan perairan tawar yang sudah tertanam sejak tahun 2016 hingga saat ini antara lain rengas, bungur, kademba, singkuang, putat, bengalon dan aneka spesies lainnya. Dan akan ditambah dengan jenis pohon buah-buahan seperti manga, kuweni, jambu dan lainnya.

Kehadiran para jurnalis di Samarinda ingin membantu merawat sungai agar ke depan sungainya bersih dan sehat, lanjut Amir, ada beberapa teknik yang pihaknya lakukan, antara lain memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi sungai, mengajak membibitkan, membuat lubang tanam, memelihara, menanam, berwisata, bahkan memungut sampah di sungai.

"Banyak tanaman lama yang kurang mendapat perhatian, sehingga rusak, untuk itu kami melakukan penanaman kembali," tutur Amir.
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk melindungi sungai karang mumus dari perambahan agar kualitas air tetap terjaga dengan baik. Terlebih sungai tersebut masih dimanfaatkan warga yang tinggal dibantaran untuk kehidupan sehari-hari termasuk untuk irigasi sawah dan perkebunan warga.

Ia melanjutkan bahwa salah satu fungsi sungai adalah secara hidrologi sebagai alat untuk mengalirkan air permukaan baik yang berasal dari hujan, rawa, parit, dan lainnya, sehingga dengan banyaknya tanaman dan tumbuhan di riparian maupun ruang sungai, maka akan mampu memfilter air polutan sebelum akhirnya dialirkan untuk dikonsumsi manusia maupun makhluk lain.

“Air yang mengalir ke sungai tidak ada yang menjamin kebersihan dan kesehatannya karena banyak limbah yang masuk, maka filter alami harus ada sehingga tumbuhan harus banyak di ruang sungai. "Selain sebagai filter, pohon yang kita tanam juga menjadi hutan kota, tempat wisata, penahan erosi, tempat berkembangnya satwa, dan puluhan fungsi lain," tutup Amir. (pro)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X