TANJUNG REDEB - Adanya perbedaan luasan lahan Bandar Udara (Bandara) Kalimarau yang tercatat dan kondisi di lapangan jadi penyebab belum selesainya proses hibah aset Bandara Kalimarau ke Kementerian Perhubungan.
Kepala Bidang Aset, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Berau, Mulyadi mengatakan, lambannya proses hibah aset ini karena persoalan lahan. Sebenarnya, sebut dia, dari Pemkab Berau sudah selesai, namun dari sisi Kementerian Perhubungan meminta dilampirkan sebagian sertifikat lahan dan sebagian lagi akta pelepasan dan garapan.
"Kalaupun suratnya tidak lengkap, mereka meminta ada keterlibatan BPN (Badan Pertanahan Nasional) yang menyatakan kebenaran atas lahan tersebut. Sementara dulu dalam prosesnya kita tidak mengikutsertakan kejaksaan maupun BPN," katanya saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya, Senin (4/2).
Setelah itu, sekitar tiga hingga empat bulan lalu, pihaknya bersama Kejaksaan dan BPN kembali meninjau luasan lahan Bandara Kalimarau. Namun, antara luasan yang tercatat di bagian aset dengan kondisi di lapangan, sebut dia, memiliki perbedaan.
Meski begitu, hal ini disebut Mulyadi wajar. Sebab bisa saja terjadi kesalahan pencatatan di mana ada lahan yang belum tercatat. Sebab, pada awal proses pembebasan lahan tersebut sudah ditangani beberapa instansi di Pemkab Berau.
"Dulu itu awalnya yang membebaskan bagian umum kemudian pindah ke bagian pertanahan sampai muncul Dinas Pertanahan. Jadi, khawatirnya berkas-berkas itu tercecer karena harus beberapa kali dipindah," ucapnya.
"Ini mungkin masalah pencatatan saja, ada yang belum tercatat. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pertanahan dan secepatnya akan diselesaikan," sambungnya.
Lebih lanjut, pria berkacamata itu menegaskan, masyarakat Berau tak perlu khawatir meski nantinya aset Bandara Kalimarau ini dihibahkan ke pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Pasalnya, hibah ini hanya pencatatannya yang berbeda, sedangkan barangnya tetap ada di Berau dan bisa dinikmati masyarakat.
"Dengan dikelola kementerian, pengelolaannya akan lebih bagus dan itu terbukti saat ini Bandara Kalimarau menjadi yang terbaik di Indonesia pada kelasnya," pungkasnya. (arp/app/kpg/kri/k16)