SAMBOJA–Lalu lalang truk bertonase besar yang melintasi sejumlah titik di Kecamatan Samboja, Kukar, kian meresahkan. Truk bermuatan batu bara itu bahkan melintas siang dan malam hari. Selain berakibat rusaknya jalan, pengguna jalan lain merasa terancam karena harus berbagi ruas jalan.
Camat Samboja Ahmad Junaedi mengatakan, saat ini masyarakat merasa terganggu dengan tingginya aktivitas truk bermuatan batu bara yang kerap melintas di jalan-jalan umum. Selain ruas jalan sempit, kapasitas jalan yang tak sesuai dengan tonase truk akhirnya menjadi rusak parah.
Kondisi warga yang harus berbagi jalan dengan truk ini juga mengancam keselamatan. “Meresahkan sekali aktivitas truk tersebut. Selain ruas jalan menjadi sempit, jalan-jalan akhirnya menjadi rusak parah seperti saat ini,” kata Junaedi.
Pihaknya pun berharap instansi terkait bisa melakukan penertiban aktivitas truk pengangkut batu bara yang lalu lalang di jalan tersebut. Jika dianggap tidak sesuai ketentuan, pihaknya berharap aktivitas tersebut bisa ditertibkan. Status jalan tersebut diketahui milik Pemprov Kaltim.
“Harapannya kami beserta warga, bisa dilakukan penertiban. Supaya masyarakat juga bisa lebih tenang,” kata Junaedi.
Sementara itu, Junaedi berharap rencana perbaikan jalan tersebut terealisasi 2019 ini. Berdasarkan informasi yang dia peroleh, kucuran anggaran perbaikan jalan Samboja mencapai Rp 70 miliar. Meliputi segmen Balikpapan-Samboja sebesar Rp 30 miliar, Samboja-Muara Jawa Rp 30 miliar, dan akses Kilometer 38, Jalan Soekarno-Hatta, menuju Samboja Rp 10 miliar.
Sebelumnya, amblesnya truk kontainer bermuatan batu bara di jalan poros Sungai Merdeka membuat aktivitas lalu lintas terhambat, Rabu (6/2). Jalan pun harus ditutup sementara.
“Seperti kejadian kemarin, akhirnya karena truk yang ambles, pengguna jalan harus dialihkan ke jalur lainnya. Semoga hal ini tidak terjadi lagi,” tutupnya. (qi/dwi/k8)