SAMARINDA – Kasus Mafia Pengaturan Skor kembali menyeruak di sepak bola Tanah Air. Tak hanya menyeret nama beken di pusat, nama pengurus di daerah turut terbawa. Di Kaltim, Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi menjadi salah satu sosok yang disorot. Dia dikabarkan terlibat pengaturan skor saat laga Borneo FC versus PSM Makassar.
Tak ingin berdiam diri, Yunus buru-buru memberikan klarifikasi. Kepada Kaltim Post, kemarin, Yunus mengakui inisial YN yang sebutkan salah satu perangkat pertandingan dalam acara Mata Najwa adalah inisial dirinya. Sebab, di Exco hanya ada satu YN, yakni Yunus Nusi. Namun demikian, Yunus menegaskan bahwa yang dituduhkan kepada dirinya tidak benar. Yunus menilai, dirinya tidak memiliki kepentingan apa-apa.
"Ternyata saya juga tidak mampu. Nyatanya Persiba (Balikpapan) dan Mitra (Kukar) didegradasi. Syukur Borneo masih bertahan," sebutnya.
Yunus menilai, ada pihak yang tidak suka terhadap dirinya menduduki posisi di PSSI Pusat. Sehingga namanya turut terseret. "Apalagi dikait-kaitkan dengan laga Borneo vs PSM. Pelatihnya Iwan Setiawan yang juga teman saya kok, masa saya kanibal," sebutnya.
Diklaim pernyataan narasumber di media nasional tersebut terdapat banyak kejanggalan. Disebutkan laga Borneo FC vs PSM, menurut sang narasumber, Exco berinisial YN menghubungi Komite Wasit untuk memberikan kemenangan kepada Borneo FC dengan imbalan Rp 70 juta. "Dari mana saya dapat uang ikut-ikut yang begituan," jelasnya lalu tertawa.
"Itu hanya isu dan pernyataan tanpa bukti. Kalau orang-orang mau menyebut saya, ya silahkan. Biarkan proses hukum berjalan," sambungnya. (*/asp/don/k16)