PENAJAM–Akses alternatif penghubung Penajam Paser Utara (PPU) ke Balikpapan terus diupayakan. Salah satunya dengan membuka jalur di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku menuju KM 13 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. Jika jalur itu dibuka, jarak tempuh menuju Kota Beriman jadi lebih ringkas. Hanya 30 menit dengan jarak tempuh sekira 9 km.
Hal itu dikatakan Camat Sepaku Risman Abdul saat ditemui Kaltim Post belum lama ini. “Sudah ada jalan setapaknya, yang bisa dilewati sepeda motor. Tinggal diperlebar lagi,” kata dia.
Risman menambahkan, selama ini, masyarakat PPU yang ingin menuju Balikpapan melalui Kelurahan Sepaku melintasi Kelurahan Semoi dan tembus di KM 38 Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar). Jalan yang dilintasi pun tak mulus. Banyak lubang. Ditempuh selama dua jam. “Makanya kami berharap pembukaan jalan di Mentawir bisa menjadi prioritas. Semisal dimasukkan dalam program TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) dari Kodam VI/Mulawarman,” harapnya.
Dia pun memperhitungkan, jika akses di Kelurahan Mentawir bisa terhubung dengan KM 13 Kelurahan Karang Joang, jarak antar dua kabupaten/kota bisa dipangkas. “Kalau lewat jalan biasa 62 km, nanti hanya 22 km, sudah bisa ke pusat Kota Balikpapan. Hitungannya 9 km dari Mentawir, lalu 13 km dari Karang Joang di Balikpapan,” ungkapnya.
Wacana tersebut mendapat respons dari Wakil Bupati PPU Hamdam. Dia berharap pembukaan akses tersebut bisa menjadi prioritas dalam TMMD tahun depan. Menurutnya, kendala dalam pembukaan akses Mentawir ke KM 13 Karang Joang, karena masuk dua wilayah administratif. “Tentu harus ada komunikasi dengan Pemkot Balikpapan dulu. Kami harapkan Pak Dandim (Dandim 0913/PPU Letkol Inf Mahmud) bisa berkomunikasi dengan Pemkot Balikpapan. Untuk bisa sama-sama bersinergi membangunnya,” kata dia.
Dia menilai, jika akses alternatif bisa terbuka, dampaknya sangat besar. Khususnya bagi warga Kecamatan Sepaku. Sebab, dapat memangkas jarak tempuh mencapai 50 km. Lebih singkat, ketimbang melalui Kelurahan Sepaku. Sehingga, mobilitas barang dan manusia bisa lebih cepat dan lebih murah,” jelas dia. (*/kip/ndy/k16)