• Senin, 22 Desember 2025

Bagaimana Nasib Jalan Tol Samarinda Bontang? Ini Kata Kadis PU Penataan Ruang dan Perum Rakyat

Photo Author
- Selasa, 9 April 2019 | 22:59 WIB

SAMARINDA- Wacana pembangunan jalan tol Samarinda Bontang, terus berkembang. Beberapa waktu lalu calon Presiden RI Joko Widodo nomor urut 1 berkampanye di Balikpapan akan melanjutkan proyek tersebut ketika jalan tol Balikpapan Samarinda beroperasi.

Kemudian, Gubernur Kaltim Isran Noor menyetujui proyek jalan tol di Kaltim sejogjanya diserahkan ke Pemerintah Pusat. Ini agar, keuangan daerah bersumber APBD Kaltim tak lagi terbebani membiayai jalan tol Samarinda Bontang.

"Usulan (jalan tol Samarinda Bontang) kita sudah masuk ke pusat. Yang pra desain kita sudah sampaikan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)," kata Kepala Dinas PU, Penataan Ruang dan Perum Rakyat, Taufik Fauzi, Senin (8/4/2019).

Proses pembangunan jalan tol Samarinda Bontang tak jauh berbeda dengan jalan tol Balsam (Balikpapan Samarinda) yang memiliki panjang 96 kilometer.

Dibutuhkan hampir Rp 11 triliun untuk pembangun fisik jalan tol tersebut. Sedangkan, pembebasan lahan memakan biaya Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar.

"Dan ada juga hutan lindung dilewati jalan tol Samarinda Bontang panjangnya 17 kilometer. Jadi, pekerjaan jalan tol Samarinda Bontang hampir sama dengan Balikpapan Samarinda," jelas Taufik.

Jalan tol Samarinda Bontang diharapkan pemerintah provinsi menjadi Proyek Strategis Nasional. Sehingga tanggung jawab pendanaan pembangunan fisik jalan tol dan pembahasan lahan seluruhnya dibiayai oleh pemerintah pusat.

"Kalau jadi proyek strategis nasional itu jadi tanggung jawab nasional. Tapi kalau sekarang tanggung jawab APBD," ujar Taufik.

Sementara itu, Taufik memprediksi dalam waktu dekat jalan tol Balsam segera beroperasi di Juli 2019. Diakuinya, masih ada hambatan penambahan pembebasan lahan lagi di seksi 5 jalan tol Balsam dan pembuatan tambahan drainase untuk di daerah hutan lindung.

"Tadi terungkap masalah lahan di seksi 5. Main road disana tidak ada masalah, tapi ada bukaan lahan lagi yang perlu membebaskan lahan masyarakat untuk jatuhnya air. Kemudian, di dekat hutan lindung, ada sekitar 50 meter lebar jalan miring trapesium yang perlu dibebaskan lahannya. Jadi ada lahan yang dibebaskan belum tuntas lah," ujar Taufik. (mym)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X