SAMARINDA–Titik terang mulai terlihat di pemilihan wakil wali kota Samarinda. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang telah menyerahkan nama calon wakilnya kepada DPRD Samarinda kemarin.
Sayang, ketika dikonfirmasi, orang nomor satu di pemerintahan Samarinda itu enggan membeberkan. Bahkan, untuk jumlah yang diusulkan. “Saya belum membuka isi suratnya. Saya tidak tahu berapa calon yang disepakati ketiga parpol pengusung (PKS, Demokrat, dan NasDem),” ujarnya.
Idealnya, pemilihan bisa terlaksana bila wali kota menyodorkan dua nama kepada sekretariat dewan (setwan). Lebih dari itu, pemilihan tidak dapat dilaksanakan. Dan, itu yang menghambat prosesnya selama ini, tiap-tiap partai pengusung menyodor satu nama. PKS mengusung Sarwono Hidayat, Demokrat menjagokan Barkati, dan NasDem mencalonkan Saefuddin Zuhri. “Ini rahasia, saya pun tidak tahu isinya apa. Saya belum membuka suratnya, tidak mungkin mendahului ketua DPRD yang belum membaca,” kilah dia.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif pun belum ingin berkomentar banyak. Dia mengaku belum menerima surat tersebut. “Sekarang saya banyak rapat. Besok (hari ini) suratnya saya buka,” katanya.
Dia berharap, wali kota menyerahkan dua nama. Sehingga, pihaknya bisa mengagendakan pemilihan wawali di internal dewan, paling lambat pekan depan. Mengingat, panitia pemilihan wawali sudah dibentuk. “Tinggal mengagendakan, mudah saja,” ucap dia. “Kalau tiga calon, suratnya akan saya kembalikan kepada Pak Wali (Syaharie Jaang). Pemilihan hanya dapat terlaksana kalau calonnya dua,” tegas Alphad.
Dia ingin wali kota paham bahwa hanya bisa menyerahkan dua nama. Jika ternyata yang diserahkan ke setwan lebih dari dua nama, artinya wali kota tidak teliti. Tidak ada konsekuensi bila wali kota menyodorkan lebih dari dua nama. “Tetapi yang jelas pemilihan tidak dapat dilaksanakan. Kami akan kembalikan suratnya bila ternyata begitu (lebih dari dua calon),” pungkasnya.
Kekosongan kursi wawali telah terjadi sejak Februari 2017, selepas kepergian almarhum Nusyirwan Ismail. Kini tersisa 20 bulan sebelum masa bakti pasangan Jaanur berakhir pada awal 2021. (*/dq/ndy/k16)