• Senin, 22 Desember 2025

Isran Usul Bukit Soeharto jadi Ibukota Negara, Ini Alasannya

Photo Author
- Selasa, 30 April 2019 | 19:59 WIB

SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor mengusulkan Taman Hutan Raya (Tahura) di Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi lokasi Ibukota Negara Republik Indonesia menggantikan Jakarta.

Alasannya, lahan Bukit Soeharto masih cukup luas dan milik Negara. Selain itu, sudah terdapat fasilitas transportasi yang memadai menuju lokasi itu dan akan membuat pembiayaan pendirian Ibukota Negara semakin murah.

"Kalau saya mengusulkannya di Bukit Soeharto. Karena itu hutan milik Negara dan jumlah penduduknya sedikit. Ketinggiannya jauh (dari bencana banjir). Fasilitas kita, ada jalan tol, ada dua bandara, bandara internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Samarinda," kata Isran usai resmikan Gereja Katedral Santa Maria Jl. Sudirman, Selasa (30/4/2019).

Wacana perpindahan Jakarta ke lokasi baru Ibukota Negara Indonesia mengemuka setelah Presiden Joko Widodo setujui lokasinya berada di luar Pulau Jawa dalam rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin, 29 April 2019.

Isran menilai lahan Bukit Soeharto sangat luas dibanding lahan Panajam Paser Utara (PPU) yang pernah diusulkan oleh Awang Faroek Ishak pada saat menjabat Gubernur untuk lokasi pusat pemerintahan ibukota Negara.

Diungkapkan Isran, nantinya ada tim teknis dari Kepresidenan yang melakukan analisa dan penelitian ke lapangan untuk menentukan lokasi ibukota Negara RI. Terutama, mencari tahu kapasitas sumber areal untuk pendirian pusat pemerintahan.

Informasi dihimpun prokal.co, Bukit Soeharto memiliki luas wilayah 61.850 hektar berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Panajam Paser Utara. Untuk menuju kawasan ini, cukup 45 menit dari kota Balikpapan dan 1,5 jam dari kota Samarinda.

Di lahannya, terdapat ekosistem terdiri dari hutan campuran Dipterocarpaceae dataran rendah, hutan kerangas, hutan pantai, semak belukar dan alang-alang.

Di areal Bukit Soeharto, juga terdapat fasilitas rehabilitasi Pusat Reintroduksi Orang Utan Wanariset Samboja. Adapula, habitat satwa beruang madu, macan dahan, landak, burung enggang, kata ekor panjang, tringgiling, rusa sambar, tupai dan musang.

Sehingga, lokasi Bukit Soeharto dijadikan Tahura untuk untuk melindungi, menjaga kelestarian dan menjamin pemanfaatan potensi kawasan. Fungsi lainnya, sebagai wilayah untuk koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli yang dapat dipergunakan untuk kepentingan penelitian, pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Isran meresmikan Gereja Katedral Santa Maria yang dihadiri oleh Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Uskup Agung Piero Pioppo. Hadir pula tokoh Katolik Indonesia sekaligus Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Igansius Jonan. (mym)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X