SANGATTA–Pemilu 2019 sudah mencapai tahapan distribusi surat suara ke KPU provinsi. Ketua KPU Kutim Ulfa Jamiltul Farida mengatakan, tahapan penetapan masih menunggu hasil rekapitulasi di tingkat provinsi. Dia belum bisa berbicara lebih banyak tentang hasil perolehan suara. Namun secara umum, ada kabar gembira.
"Kutim sudah mengalami kemajuan pada tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan. Jumlah tingkat partisipasi di atas 80 persen," ungkap Ulfa. Pada Pemilu 2019, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kutim tercatat 227.323 orang. Terbagi di 971 tempat pemungutan suara (TPS).
Dibanding pemilu edisi sebelumnya, seperti Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018, partisipasi masyarakat lebih rendah. Golongan putih (golput) di Kutim pada pilgub mencapai sekira 50 persen. Angka yang tak jauh beda dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2015.
Antusiasme masyarakat, menurut Ulfa, karena Pemilu 2019 terlaksana serentak. Meski begitu, menurut Ulfa, ada banyak hal yang perlu dievaluasi juga dari pemilu kali ini. Melihat tahapan dan prosesnya yang panjang dan kompleks. Seperti kendala ketika menyalin hasil yang memerlukan waktu. Bahkan tak sedikit petugas yang sakit imbas kelelahan, hingga ada juga yang meninggal.
"Lelah dalam bekerja itu sebenarnya biasa. Tapi ke depannya dibutuhkan instrumen yang bisa menjadi solusi," ungkap perempuan berjilbab itu. Hal paling terasa berharga menjadi petugas pemilu, terang Ulfa, adalah karena terlibat dalam aktivitas yang menentukan nasib seseorang. Baik itu mereka yang akan menjadi pemimpin maupun menjadi wakil rakyat. "Hal itu menjadi kepuasan tersendiri, tak bisa dibandingkan dengan materi," imbuh dia. (mon/ndy/k8)