SAMARINDA–Tersisa 25 bidang tanah yang harus dibebaskan untuk memulai pembangunan jalan pendekat Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II sisi Sambutan menembus Samarinda Utara. Biaya pembebasan 20 bidang lahan sudah dijamin lewat APBD 2019, senilai Rp 22 miliar. Sedangkan lima bidang lagi belum terakomodasi. Sedikitnya untuk lima bidang itu membutuhkan Rp 12 miliar.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Samarinda Jasno tidak menampik, akses yang belum terbangun membuat lalu lintas masih terasa padat. Saat ini arus lalu lintas di sisi Sambutan terpusat di Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda Ilir. “Jaraknya memang dekat, tapi macetnya yang membuat lama,” ujarnya.
Karena itu, dia pun mendukung agar pembebasan lima bidang tersisa bisa diakomodasi di APBD perubahan (APBD-P). “Jangan ditunda-tunda. Pemkot lebih baik fokus menyelesaikan masalah ini. Sangat memungkinkan diakomodasi dalam APBD-P, apalagi kalau sifatnya mendesak,” jelas dia.
Dengan segera beroperasinya jalan pendekat, pilihan akses bisa lebih banyak. Bahkan, bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang ada saat ini. “Kalau mau melihat fungsi sebenarnya Jembatan Mahkota II, harus diakomodasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Samarinda Sugeng Chairuddin tidak bisa menjamin kebutuhan pembebasan lima bidang lahan itu terakomodasi di APBD-P. “Bergantung usulan dan bagaimana serapan anggaran yang sudah digulirkan,” ujarnya.
Menurut dia, anggaran pembebasan lima bidang lahan itu baru bisa diakomodasi bila dana pembebasan lahan 20 bidang yang tercantum di APBD murni terserap optimal. “Serapan anggaran jadi pertimbangan diakomodasi atau tidak,” singkat dia.
Hal senada diterangkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Samarinda Ananta Fathurrozi. Selain soal serapan optimal, dia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) pelaksana kegiatan siap. “Khawatirnya kalau OPD belum siap justru tidak terserap maksimal. Makanya kami mewanti-wanti agar jangan asal mengusulkan. Begitu diberi dana, ternyata belum siap,” ungkapnya.
Dia memastikan, anggaran siap mengakomodasi keinginan tersebut. Sebab, APBD-P memang untuk menyokong kegiatan prioritas yang belum sepenuhnya terakomodasi pada satu tahun anggaran. “Jalan pendekat termasuk penting. Nanti kami bicarakan bersama TAPD dan OPD terkait. Perlu ditelaah lagi,” pungkasnya.
Untuk memulai pembangunan jalan pendekat Jembatan Mahkota II, pemkot lebih dulu harus membebaskan 81 bidang tanah. Saat ini 56 di antaranya sudah bebas dengan menghabiskan Rp 24 miliar. Adapun dari 20 bidang tanah yang dananya telah tersedia dari APBD murni tahun ini, sudah terbebas empat di antaranya. (*/dq/ndy/k8)