TANA PASER - Kepala Dinas Kesehatan Paser Amir Faisol yang baru saja dilantik awal Mei ini, mengatakan jumlah ideal tenaga medis di Kabupaten Paser masih belum ideal dengan jumlah penduduk. Kepada Kaltim Post, menurut makalah yang dipresentasikannya saat assesment, tenaga dokter, perawat, dan bidan di Paser masih belum memenuhi ideal penduduk.
“ Untuk dokter idealnya 40 orang per 100.000 jiwa, kita masih kurang 12 karena saat ini masih diangka 28 tenaga. Sedangkan perawat idealnya 150 orang per 100.000 jiwa, dan kita masih di angka 120 tenaga per 100.000 jiwa, masih kurang 30. Untuk bidan masih belum merata ada di semua Puskesmas Pembantu. Seharusnya dari 139 desa dan 5 kelurahan, minimal ada 1 bidan,” ujar Amir belum lama ini.
Karena itu dia akan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada saat ini. Dengan perkembangan teknologi kata Amir, diharapkan bisa memudahkan semisal untuk pendaftaran pasien melalui whatsapp. Pasalnya pemerintah daerah belum bisa menambah tenaga kesehatan non-PNS.
Selain itu dia bakal melanjutkan program yang sudah berjalan baik selama ini oleh pimpinan sebelumnya. Ditanya apa program dan visi yang akan dijalankannya, yakni membawa Kabupaten Paser yang sehat dan produktif. Implementasinya meningkatkan akses pelayanan masyarakat hingga ke pedesaan, serta mengoptimalkan fungsi puskesmas. Dan bagaimana puskesmas di Paser menjalani proses akreditasi.
“ Dari 19 puskesmas yang ada baru 5 puskesmas yang terakreditasi lolos madya. Masih ada jenjang utama dan paripurna. Kita akan mendorong secara bertahap agar salah satunya bisa akreditasi paripurna,” kata pria lulusan Kesehatan Masyarakat itu.
Sebelumnya Sekretaris Dinas Kesehatan Paser Yasriansyah mengungkapkan kondisi kurangnya tenaga medis di Paser. baik itu dokter ataupun perawat, bidan dan lainnya non medis. Total Paser memerlukan 175 tenaga baru, itu termasuk tenaga non-medis seperti pengadministrasi dan lainnya.
“ Apalagi di Rumah Sakit Pratama di Desa Kerang, kita butuh dokter spesialis. Total ada 19 puskesmas dan 139 Pusban di Paser ini. Sementara tenaga bantuan seperti Pegawai Tidak Tetap (PTT) berjumlah 349, tidak mungkin lagi ada penambahan karena terbentur aturan,” sebut Yasriansyah.
Daerah pelosok lainnya seperti Desa Long Gelang, Kecamatan Muara Komam dan Muara Samu. Pasca penerimaan CPNS, banyak yang berenti, ada yang diterima di Paser dan ada juga yang pindah ke luar. Ini menyebabkan beberapa Puskesmas Bantuan (Pusban) di desa akan banyak yang kosong. (/jib)