• Senin, 22 Desember 2025

Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi

Photo Author
- Sabtu, 18 Mei 2019 | 11:20 WIB

SAMARINDA- Perekonomian Kaltim pada awal 2019 ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,36 persen. Pertumbuhan itu tergolong tinggi mengingat beberapa tahun terakhir, ekonomi Bumi Etam hanya tumbuh terbatas.

Pada 2018 lalu, ekonomi Kaltim tumbuh 2,67 persen. Perekonomian Bumi Etam pada 2018 mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan 2017 yang mampu tumbuh 3,13 persen. Diawali dengan pertumbuhan yang sangat baik pada triwulan I 2019, ekonomi Kaltim tahun ini diproyeksikan bisa tumbuh 2,9 persen, lebih tinggi dibandingkan 2018.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur mengatakan, pihaknya melihat ada optimisme pertumbuhan ekonomi 2019, setelah melihat tingginya pertumbuhan pada triwulan pertama. “Namun, itu harus selaras. Artinya, tidak boleh ada gejolak harga batu bara. Sehingga ekonomi kita tahun ini bisa tumbuh lebih baik,” ungkapnya, Jumat (17/5).

Seperti diketahui, dalam struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Bumi Etam, sektor penggalian dan pertambangan yaitu batu bara masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 46 persen. Artinya jika terjadi gejolak pada sektor ini seperti penurunan harga komoditas internasional, maka ekonomi Kaltim akan turut bergejolak.

“Jika tidak ada penurunan harga batu bara, maka ekonomi Kaltim 2019 akan tumbuh 2,9 persen. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan ekonomi Kaltim 2018, yang hanya berhasil tumbuh 2,67 persen,” katanya.

Bagi Kaltim, tambahnya, pertumbuhan dari 2,67 persen menjadi 2,9 persen sudah sangat hebat. Secara kisaran ekonomi Kaltim bisa tumbuh paling tinggi 3,1 persen. Nilai 2,9 persen itu diambil dari kisaran paling tengah, dan paling mendekati. “Jika melihat siklus, perekonomian triwulan satu pasti tumbuh sangat tinggi. Terlihat pada awal tahun 2019, ekonomi kita tumbuh 5,36 persen,” jelasnya.

Hanya, pada triwulan kedua ekonomi pasti tumbuh lebih rendah. Pada triwulan pertama tahun ini, bisa tumbuh sangat tinggi karena produksi batu bara melejit. Sementara dalam satu tahun, produksi batu bara memiliki kuota atau batas produksi. Kondisi tahun ini berbalik dengan 2018. Pada 2018, produksi batu bara sangat sedikit pada triwulan pertama karena curah hujan sedang tinggi dan dimaksimalkan pada triwulan IV 2018.

“Tahun ini justru pada triwulan pertama, produksi sangat banyak karena cuaca yang bagus dan ada peluang ekspor ke India. Sehingga wajar bila produksi triwulan kedua tahun ini menurun,” ungkapnya.

Nur menjelaskan, setiap perusahaan memiliki kuota produksi. Contohnya satu perusahaan maksimal produksi 60 juta metrik ton. Jika dalam triwulan pertama sudah terpenuhi 30 juta metrik ton, satu tahun mengejar hanya 60 metrik ton. Sehingga pada triwulan kedua, ketiga dan keempat, produksi akan lebih santai. “Siklusnya selalu begitu, sehingga kita optimistis ekonomi Kaltim 2019 akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2018,” tutupnya. (*/ctr/ndu)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X