TANA PASER – Upaya stabilisasi harga kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) yang digerakkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Paser hampir sepekan dengan menggelar Pasar Murah di 5 kecamatan, akhirnya berbuah manis.
Kendati komoditas andalan seperti tabung elpiji dan bahan pokok lainnya menjadi buruan utama, setidaknya ini memberikan opsi kepada warga bahwa ada pasar lain selain pasar utama. Kendati hanya bersifat sementara. Dari 4 kunjungan pasar murah mulai dari Kecamatan Tanah Grogot, Kuaro, Batu Engau, Batu Sopang, dan Long Ikis. Semuanya disambut antusias masyarakat sekitar.
“ Penjualan kami pun melonjak signifikan dari hari biasa. Apalagi kami dibantu transport dari Pemkab sehingga bisa membawa barang 2 mobil. Semua komoditas pun merata dibeli warga,” ujar Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Tanah Grogot Panji Lintang, kemarin (21/5).
Tahun ini kali pertama pasar murah digelar di tingkat kecamatan, sehingga masyarakat di luar ibu kota Kecamatan Tanah Grogot bisa menikmati pilihan sembako murah.
Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Paser menuturkan adanya operasi pasar dengan menggandeng berbagai pigak seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) Tanah Grogot memang membawa dampak yang positif untuk menstabilkan harga.
“Bulog memang diminta terus melakukan operasi pasar khususnya bahan pokok seperti diantaranya beras, minyak, gula dan daging sapi agar bisa stabil, saat ini harga sejumlah komoditas seperti bawang putih sudah mengalami penurunan menjadi Rp 55 ribu per kilogram dari sebelumnya dikisaran harga Rp 70 ribu, bahkan sampai Rp100 ribu pada awal Ramadan,” sebut mantan Kepala Dinas Perikanan itu.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Paser Yusuf mengatakan khusus di tiga kecamatan yakni Tanah Grogot, Paser Belengkong dan Kuaro. Hasil pertanian petani lokal turut dijajakan di Pasar Murah. Sehingga warga sekitar bisa membeli produk jualan petani lokalnya dengan kondisi lebih fresh dan harga lebih murah. (/jib)
