SENDAWAR - Penindakan illegal fishing dan illegal logging disambut positif warga Kutai Barat (Kubar). Pasalnya, beragam jenis ikan di dalam danau dan sungai terancam punah akibat penangkapan ikan dengan cara setrum.
Bahkan, ikan pesut sebagai satwa yang dilindungi semakin langka. "Bisa jadi, pesut sudah tidak mau lagi berkembang biak di Kubar. Karena terancam. Bahkan ikan sebagai makanan pesut semakin sulit didapatkan," kata Juman, warga Kubar kepada media ini, kemarin.
Hal senada dikatakan Iwan, warga Melak. Menurutnya, para nelayan sudah sulit menangkap ikan. Akibat banyaknya penangkapan ikan dengan cara setrum. “Belum lagi limbah tambang dan limbah minyak kapal,” jelasnya.
Mengenai illegal logging, warga berharap ditindak tegas. Pasalnya, banyak jalan akses di kampung rusak akibat dilintasi pengangkut kayu. “Jalan kami masih tanah dan jika hujan menjadi lemah konstruksinya. Menjadi rusak akibat dilintasi truk kayu," kata beberapa warga Muara Pahu.
Sementara itu, Asisten II Sekkab Kubar Ayonius mengatakan, Pemkab Kubar sangat serius menyikapi masalah tersebut. Termasuk illegal mining. “Pemkab telah membentuk tim terpadu. Berikutnya, akan melakukan tindakan,” tegasnya.
Dia menambahkan, untuk illegal logging, diimbau para camat agar mendata izin usaha-usaha di wilayahnya. Di antaranya, moulding dan mebel yang menggunakan kayu. Begitu juga izin pertambangan, seperti galian c berupa batu belah dan pasir.
“Kalau belum memiliki izin usaha, pihak kecamatan setempat bisa membantu proses perizinannya. Terkait mekanisme, pihak kecamatan dapat berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kubar," katanya. (rud/kri/k16)