SANGATTA– Angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kutim terus ditekan. Berbagai upaya ditempuh. Salah satu cara yang awam ditempuh yakni pengasapan gas obat nyamuk alias fogging di lingkungan masyarakat. Sayang, langkah itu dinilai tidak cukup efektif untuk menekan perkembangan nyamuk Aedes aegypti.
Hal tersebut disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim Muhammad Yusuf. Menurutnya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa.
Tetapi, larva atau telur nyamuk di permukaan atau genangan air tidak mati.
Upaya paling efektif, menurut dia, yakni memberantas tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Seperti genangan air. Selain itu menjaga kebersihan lingkungan rumah maupun sekolah. "Jangan sampai kotor dan genangan air dibiarkan, karena itu jadi sarang nyamuk, jadi tempat nyamuk DBD bertelur," jelasnya.
Dia menambahkan, efek asap fogging juga menimbulkan masalah baru pada kesehatan manusia. Selain bau, bisa menganggu pernapasan. "Ini yang harus diketahui warga. Fogging bukanlah cara efektif mencegah DBD," terang Yusuf. (mon/ndy)