SENDAWAR- Banjir kiriman melanda sejumlah kampung dari beberapa kecamatan di Kutai Barat (Kubar) hingga Sabtu (16/6). Dampak dari banjir tidak saja mulai merendam lahan pertanian. Melainkan ratusan rumah dan memutuskan jalan akses warga.
Sejumlah kampung yang mulai terendam banjir di Kecamatan Long Iram, Tering, dan Muara Pahu. Seperti di Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu jalan akses terputus. Ketinggian air mencapai 1 meter.
"Kamu tidak bisa lagi jalan darat. Jalan terendam banjir sejak dua hari lalu. Warga harus menggunakan perahu ketinting," kata Jarhani, kemarin.
Hingga kemarin, air terus merangkak naik. Banjir mengikuti meluapnya air Sungai Mahakam. Meski di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) air sudah surut. Tetap menjadi banjir kiriman di Kubar. "Makanya banjir masih terus naik. Jika benar-benar surut di Mahulu dipastikan tiga hari baru surut di Kubar," katanya.
Sejumlah sumber di Mahulu air sudah surut sejak dua hari lalu. Meski sudah surut warga masih meragukan kondisi ini. Karena jika di hulu Sungai Mahakam yakni di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai air masih baik pasti akan mengancam banjir lagi di kecamatan di hilir Sungai Mahakam. Seperti Kecamatan Long Bagun, Laham, dan Long Pahangai. "Mudahan saja air betul-betul surut terus," kata Tomi, warga Mahulu.
Terhadapan ancaman banjir ini, Kepala Badan Penananggulangan Bencana Daerah Kubar Jenton mengatakan, Kubar terus waspada terhadap ancaman banjir. Meski belum ada pemukiman yang dilanda banjir. Pihaknya bersama pemerintah kecamatan dan kampung untuk memantau kondisi meluapnya air Sungai Mahakam, penyebab banjir. Korban jiwa menjadikan perhatian agar bencana banjir tidak ada korban jiwa. (rud)