Dua terduga pelaku pembobolan ATM BNI di kawasan Balikpapan Utara ditangkap di wilayah Kukar, kemarin (6/7). Kini, polisi sedang mendalami aksi mereka dan mengumpulkan bukti-bukti kasus tersebut.
BALIKPAPAN - Kasus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) BNI di Balikpapan Utara terungkap. Dua terduga pelaku, Sabtu (6/7)ditangkap di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) oleh Polres Kukar.
Hanya, polisi belum bisa membeberkan lebih detail persoalan ini karena masih melakukan pendalaman pemeriksaan terhadap keduanya. Sejauh ini, diduga keduanya beraksi dengan melakukan pengerusakan mesin ATM BNI. Sebab, yang dialami korban, kartu debitnya tertelan. Belakangan, saldo juga diduga berkurang.
Kepala cabang Bank BNI Balikpapan, Bintara telah mendapatkan informasi tersebut. Pihaknya menelusurinya bersama Polres Balikpapan. “Kami sedang kumpulkan bukti bagaimana kejadian sebenarnya,” ungkapnya.
Peristiwa tersebut, tentu pihaknya akan melindungi nasabah. “Jika ada kesalahan dari kami, tentu kami bertanggung jawab,” urainya. Sementara itu, Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta bersama Kasat Reskrim AKP Mahfud Hidayat menyebut, pihaknya juga masih melakukan investigasi dan mengumpulkan keterangan terduga korban.
“Anggota masih kumpulkan informasi dulu. Baik dari korban dan terduga pelaku,” jawab Mahfud. Menurut dia, penyidik masih mengumpulkan informasi berdasarkan lokasi kejadian dan menghubungi korban. “Kami masih telusuri korbannya,” imbuhnya.
Diketahui, sejumlah video tersebar di media sosial, ada masyarakat yang memanfaatkan layanan ATM BNI di halaman SPBU Jalan Soekarno-Hatta, Km 9, Balikpapan Utara dibuat resah pada Jumat (5/7) lalu.
Setelah memasukkan kartu dan menekan nominal yang diinginkan, uang tunai tak keluar. Demikian juga kartunya. Disebut ikut tertelan. Belakangan, saldo juga diduga berkurang.
Dari rekaman gambar hidup yang viral kemarin, seorang perempuan hendak mengambil uang di ATM ternyata tidak bisa melakukan transaksi. Kartu debitnya tidak bisa keluar. Setelah menunggu beberapa saat, masih tidak keluar. Nomor telepon aduan yang berada di ruangan tersebut juga disebut-sebut palsu. Akhirnya korban pun melapor ke pihak bank.
Saat dilakukan pengecekan saldo melalui rekening koran, ternyata saldonya nol. Diketahui, kasus serupa pernah mencuat ke publik Juni lalu. Dalam dunia perbankan pembobolan rekening nasabah dinamakan skimming.
Skimming sendiri merupakan tindakan pencurian informasi kartu debit atau kartu kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal. (aim/kri/k15)