SAMARINDA - Tingginya pengguna narkoba yang terdiri dari lintas kalangan membuat Kaltim menjadi salah satu daerah yang rentan masuknya berbagai narkoba jenis baru. Guna mengatasi hal tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin meminta seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing.
Narkoba jenis baru tersebut diketahui bernama dimetiltriptamina yang berasal dari serbuk kulit kayu tanaman yang hanya tumbuh di hutan Amazon, Brasil. Dimetiltriptamina masuk ke Indonesia menggunakan jasa ekspedisi yang berasal dari Belanda.
Salehuddin mengungkapkan, narkoba merupakan zat dalam obat yang dapat mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa nyeri serta dapat menimbulkan rasa ketergantungan terhadap pemakainya.
Dikatakannya, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masa pandemi meningkat dengan berbagai alasan. Contohnya, tidak sedikit orang bersedia menjadi kurir narkoba dengan alasan ekonomi.
“Ternyata di tengah pandemi seperti sekarang ini, peredaran dan penyalahgunaan narkoba tetap meningkat. Justru para sindikat memanfaatkan situasi seperti sekarang ini,” tandasnya.
Dia menjelaskan, perang terhadap narkoba harus terus dijalankan dan digaungkan ke berbagai lini dan profesi. Sebab, salah satu target pengguna narkoba merupakan generasi penerus bangsa yakni mayoritas merupakan anak-anak dan remaja.
“Peran semua pihak dalam memerangi narkoba sangat dibutuhkan. Pihak kepolisian dan BNN fokus terhadap tersangka pengguna dan pengedar, sedangkan para orang tua berperan memberikan pengertian dan pengawasan kepada anaknya,” jelas Salehuddin.
Politikus Partai Golkar tersebut mengharapkan semua elemen bangsa mampu saling berkoordinasi untuk bahu-membahu memerangi barang haram tersebut dan mengimbau masyarakat untuk saling peduli terhadap lingkungannya masing-masing. (adv/hms8/kri/k16)