BALIKPAPAN– Mulai Kamis (1/4), GeNose C19 menjadi syarat melakukan perjalanan selainhasil swab antigen atau real time polymerase chain reaction (RT-PCR). Di Kaltim, layanan alat tes Covid-19 ini belum serentak digunakan. Di Bandara APT Pranoto Samarinda misalnya, baru akan digunakan pekan kedua bulan ini.
“Belum jadi (1 April), menurut pimpinan minggu depan lagi. Bertahap," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto kepada Kaltim Post. Alat tes GeNose C19 di Bandara APT Pranoto sebenarnya sudah diuji coba pada 11 Maret 2021. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirim tiga alat tes GeNose C19, beserta 10 ribu kantong tiup dan 100 filter. Tiga alat ini dapat memeriksa hingga 90 penumpang per jamnya.
Tahap selanjutnya, kembali akan didatangkan tiga unit. Sehingga direncanakan ada enam unit GeNose C19 di Bandara APT Pranoto Samarinda yang mampu memeriksa hingga 180 penumpang per jamnya. Tarif GeNose C19 di Samarinda disebut bakal lebih murah dibandingkan swab antigen maupun swab PCR. Harga GeNose nanti hanya Rp 70 ribu. Dari Balikpapan, GeNose C19 direncanakan mulai berlaku awal bulan depan di Bandara SAMS Sepinggan.
“Penggunaan GeNose di Bandara SAMS Sepinggan rencananya mulai berjalan sekitar 1 Mei,” kata Manager Bandara SAMS Sepinggan Retnowati. Retno menjelaskan, sebagai gambaran nantinya kantong udara hanya tersedia 20 persen dari rata-rata jumlah keberangkatan harian di Bandara SAMS Sepinggan. “Jadi layanan GeNose cukup terbatas, tidak semua penumpang pada hari itu berangkat menggunakan layanan ini,” ujarnya.
Lanjut dia, ketersediaan GeNose C19 cukup terbatas. Sebab, pasokan kantong udara dari pembuat GeNose C19 juga terbatas. “Sesuai fungsinya, lokasi RT (real time) GeNose di bandara akan ditempatkan pada area sebelum proses check in, sebelum validasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),” sebutnya. Sembari menunggu evaluasi pelaksanaan GeNose C19 nantinya, pihaknya selaku pengelola bandara telah melakukan persiapan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kaltim Arih Frananta Filifus (AFF) Sembiring mengatakan, untuk jalur transportasi laut, belum disediakan GeNose C19. Karena bergantung dari kesiapan otoritas pelabuhan umum. Dalam hal ini, Pelindo IV yang mengelola pelabuhan di Kaltim. Demikian juga dengan jalur transportasi darat. Juga belum disediakan layanan tes GeNose C19.
Karena itu, dalam waktu dekat, pihaknya melakukan persiapan dan pemantauan penggunaan GeNose C19 di bandara. “Terkait ketersediaannya juga akan kita lihat besok (hari ini). Untuk jumlah GeNose yang tersedia, saya tidak tahu pasti, tetapi diupayakan bisa mencukupi untuk penerbangan per harinya. Sebab itu, calon penumpang diharapkan bisa datang lebih awal. Untuk dapat menggunakan alat GeNose tersebut,” pesan pria yang sebelumnya menjabat staf ahli gubernur Kaltim Bidang Polhukam ini.
Sementara itu, General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Balikpapan, Iwan Sjarifuddin menuturkan, penerapan GeNose C-19 belum akan dilakukan di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Pada penerapan tahap I yang dimulai 1 April 2021, hanya diperuntukkan di pelabuhan kelas utama. Yaitu Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta Utara), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan Pelabuhan Angin Mamiri Makassar.
“Sedangkan untuk Pelabuhan Semayang Balikpapan yang termasuk pelabuhan kelas 1, nanti pada tahap II. Yang dijadwalkan bulan Juni,” katanya saat dikonfirmasi Kaltim Post, kemarin. Iwan menjelaskan, pada tahap II ada delapan pelabuhan yang akan mendapat jatah alat tes GeNose C19. Yakni, Pelabuhan Banten, Tanjung Balai Karimun (Kepulauan Riau), Pelabuhan Panjang (Bandar Lampung), Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Ambon, dan Pelabuhan Sorong.
“Insyaallah pada tahap II nanti, ada sekitar 4–6 unit (mesin GeNose C19) untuk Pelabuhan Semayang,” ujarnya. Pria yang sebelumnya menjabat Corporate Secretary PT Pelindo IV (Persero) ini menerangkan teknis pemeriksaan GeNose C19 terhadap calon penumpang. Calon penumpang yang berhak mengikuti tes tersebut adalah yang sudah punya tiket dan mendaftar di loket yang disediakan. Kemudian calon penumpang akan dipanggil untuk menjalani tes.
Selanjutnya menunggu hasil tesnya. Jika hasil tes GeNose C19 dinyatakan negatif, maka dapat langsung menuju ruang tunggu keberangkatan di pelabuhan. “Ada tim teknis nanti yang mengarahkan calon penumpang,” ungkapnya. Dengan demikian, mulai 1 April hingga Juni nanti, calon penumpang yang ingin berangkat melalui Pelabuhan Semayang masih diharuskan membawa hasil negatif RT PCR atau swab antigen. “Iya masih begitu,” tutur Iwan. (kip/gel/nyc/riz/k8)