FAKTA
Video deretan kapal tongkang tak bergerak di lautan itu direkam dari atas pesawat yang melintas di atas Pelabuhan Chittagong, Bangladesh. Kapal-kapal itu tak beraktivitas akibat krisis global yang disebabkan pandemi Covid-19.
AKHIR Maret lalu, kapal pengangkut kontainer Ever Given menyumbat Terusan Suez selama hampir sepekan. Perdagangan dunia benar-benar terganggu. Hampir semua media memberitakannya. Tak terkecuali, berbagai platform media sosial. Namun, ada juga yang menyisipkan hoaks dalam insiden tersebut.
Contohnya, video berita yang diunggah YouTube Kuda Hitam. Di antara rekaman gambar upaya evakuasi kapal Ever Given, terselip video ratusan kapal tak bergerak di tengah lautan. Video itu jelas direkam dari jendela sebuah pesawat terbang. Dia menyebut, kapal-kapal tersebut sebagai korban tersumbatnya Terusan Suez oleh kapal Ever Given.
”Kapal Ever Given kembali bergerak, Terusan Suez bisa dilalui kembali.” Begitu judul video yang diunggah kanal YouTube Kuda Hitam pada 30 Maret 2021. Ratusan kapal tak bergerak di laut itu kemudian dijadikan thumbnail gambar video yang dia unggah di YouTube (bit.do/DampakSuez).
Tampaknya, kanal Kuda Hitam sulit mendapatkan visual antrean kapal yang tak bisa melewati salah satu urat nadi jalur perdagangan dunia tersebut. Dia lantas asal comot video deretan kapal yang tak bergerak di laut, lalu melabelinya sebagai antrean masuk Terusan Suez.
Saat ditelusuri, rekaman udara deretan kapal di laut itu sudah menyebar pada 23 Maret 2021. Akun LinkedIn Sujeeva Salwatura menyebutkan, ratusan kapal tersebut direkam dari atas pesawat dalam rute penerbangan Port City Chittagong ke ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Februari 2021.
”Karena krisis global dan impor menurun, sebagian besar kapal tongkang menganggur dan terpaksa berlabuh.” Begitu keterangan yang ditulis akun tersebut. Tampak jelas bahwa kapal-kapal itu memang tak berada di sekitar Terusan Suez. Anda dapat membacanya di http://bit.do/DiBangladesh.
Akun Facebook milik sebuah media asal Mesir, Matsda2sh, juga mengunggah video tersebut dan melengkapinya dengan keterangan dalam bahasa Arab. Menurut mereka, kapal-kapal ringan dan tongkang itu parkir di Pelabuhan Chittagong, Bangladesh, akibat krisis global yang dipicu pandemi Covid-19. Anda dapat melihatnya di bit.do/SudahBisa. (zam/c14/fat/jpg/dwi/k8)