SANGATTA – Minimnya fasilitas dasar di kawasan pedalaman menjadi keluhan yang paling banyak ditemui saat musyawarah rencana pembangunan (musrembang) kecamatan beberapa waktu lalu. Selain meminta agar badan jalan ditingkatkan, warga pedalaman juga mendesak agar segera menikmati listrik.
Sudah menjadi keharusan pemerintah memenuhi fasilitas dasar tersebut. Pertemuan dengan PLN Cabang Bontang pun digelar. Sebagai wujud memajukan pembangunan di Kutai Timur (Kutim), Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa ada beberapa program pemkab yang akan bersinergi dengan PLN.
“Saya harap program itu mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat di Kutim. Terutama di wilayah pedalaman yang sampai sekarang belum dialiri listrik, seperti di beberapa kecamatan dan desa,” sebutnya.
Politikus PKS itu melanjutkan, setidaknya pada periode 2021-2024, PLN mampu menunjukkan keseriusannya melanjutkan pemetaan yang memang sudah ada dalam perencanaannya.
“Semoga siap membantu pemerintah apabila ada hal-hal yang dianggap urgent. Penerangan di kawasan pedalaman sudah seharusnya dibuat merata secara bertahap,” paparnya.
Orang nomor satu di Pemkab Kutim itu meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim segera menyampaikan acuan atau data kepada pihak PLN. Sehingga, kawasan yang memang memerlukan aliran listrik dapat diakomodasi PLN.
“Jadi kebutuhan listrik dapat terpenuhi. Datanya sudah ada. Desa-desa yang perlu listrik dapat diperhatikan,” pungkasnya.
Manager UP3 Bontang Donna Sinatra menyambut baik langkah pemkab tersebut. Dia mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung, berkolaborasi, dan saling bersinergi dengan Pemkab Kutim. Khususnya untuk program pembangunan terkait pembangunan listrik.
“Kami berkomitmen mendukung pemkab. Kami siap mewujudkan rasio elektrifikasi agar bisa 100 persen. Terutama di wilayah-wilayah yang belum teraliri listrik,” tuturnya.
Pihaknya juga berkomitmen dalam lima tahun ke depan pemasangan listrik di Kutim bisa 100 persen. Sehingga, sinergi sangat penting dibangun. Agar memudahkan pihaknya mendapatkan data. “Kemudian tinggal dipetakan agar dapat ditindaklanjuti,” pungkasnya. (dq/dwi)