• Senin, 22 Desember 2025

Jangan Kecanduan CSR, Bupati: Banyak Potensi yang Bisa Dikembangkan

Photo Author
- Senin, 31 Mei 2021 | 11:46 WIB
Ardiansyah
Ardiansyah

Kemandirian masyarakat sangat memengaruhi kemajuan daerah.  Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman pun sangat berharap masyarakatnya tidak bergantung pada dana bantuan corporate social responsibility(CSR).

SANGATTA-Ardiansyah mengatakan, banyak potensi yang dapat dikembangkan dengan berwirausaha tanpa berharap pada dana bantuan perusahaan. Keunggulan ciri khas kabupaten ini sangat beragam, maka itu menurutnya sangat perlu dikembangkan. Termasuk mengembangkan potensi madu kelulut.

Seperti diketahui, dua tahun belakangan, kelompok petani madu lebah jenis kelulut mulai membudidayakan ternaknya untuk meraih nilai profit. Kendati belum bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), setidaknya Kecamatan Sangatta Selatan dapat menjadi pioner kelompok peternak yang bisa mengurangi angka pengangguran.

"Dulu kelulut itu dibiarkan saja. Sama seperti potensi air sungai kita yang banyak, saya harap masyarakat tidak lagi bergantung pada CSR. Tapi bisa lebih mandiri, dari bantuan yang pernah diberi," harap Ardiansyah. Dirinya menghkawatirkan jika warganya candu dan kebergantungan pada bantuan, maka akan menyulitkan kondisi, terutama dapat memicu chaosnya kondisi usaha kecil dan menengah saat CSR tidak lagi tersedia. "Takutnya CSR selesai dan tidak lagi mampu membantu warga, akhirnya bahaya," tuturnya.

Dia menginginkan seluruh petani madu kelulut dapat menjadi satu. Nampaknya harapan itu disambut baik. Namun, pembentukan itu baru di Kecamatan Sangatta Selatan dan membuat lokasi taman wisata edukasi untuk masyarakat. "Beberapa bulan kemarin sudah dibuka untuk wisata edukasi pembudidayaan kelulut. Saya harap sentra madu kelulut juga ada di Kutim," harap ia.

Tidak hanya itu, madu dari lebah ini juga diharap bisa menjadi ciri khas daerah. Hingga, saat masyarakat ingin mencari oleh-oleh, hanya perlu bertandang. "Misalnya fokus pada petani kelulut di Sangatta Selatan, hingga bisa jadi cirikhas," bebernya.

 Perihal bantuan CSR, kata dia, akan dibuat skema terlebih dahulu. Pergantian bantuan itu untuk membekali pelaku UMKM di Kutim agar mandiri. Hingga ke depan dapat mengembangkan usaha tanpa berharap bantuan kembali. "Mungkin tahun ini buat skema, tiap tahun dibuat beda sasarannya," tandasnya. (*/la/far)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X