• Senin, 22 Desember 2025

Video Bentrok Bukan Akibat Larangan Beribadah

Photo Author
- Jumat, 23 Juli 2021 | 11:42 WIB

VIDEO kericuhan yang dibagikan ulang oleh akun Facebook Gus Roziq Al Mujahid benar-benar bikin mengelus dada. Tampak petugas pengamanan terlibat aksi dorong dengan massa yang sebagian besar adalah emak-emak. Bahkan, ada yang cenderung kasar. Apalagi, video itu diberi keterangan tentang pelarangan salat berjamaah di masjid.

”Viralkan… Biar jera! *Contoh aparat POL-KOM-INDO yg arogan!* Kejadian tadi pagi di Riau gak boleh sholat berjamaah sungguh biadab aparat itu membabi-buta entah apa yg sudah merasuk di alam pikirannya,” tulis akun Gus Roziq Al Mujahid (21/7).

Namun, ada keanehan jika peristiwa itu disebut terjadi kemarin atau baru-baru ini. Sebab, dalam kericuhan yang terekam kamera tersebut, tak ada satu orang pun yang mengenakan masker. Padahal, mengenakan masker saat ini sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia, apalagi di ruang publik.

Saat ditelusuri, insiden kericuhan dalam video itu ternyata terjadi pada 2018, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. Lokasinya memang di Riau, tepatnya di Kabupaten Kampar. Penyebab kericuhan bukan larangan salat berjamaah.

Potongan video yang sama pernah diunggah portal news.okezone.com pada 17 Juli 2018. Kericuhan terjadi saat puluhan tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dan aktivis Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kampar berunjuk rasa di Kantor Bupati Kampar. Dua demonstran dilarikan ke RSUD Bangkinang pada Senin, 16 Juli 2018, karena mengalami luka memar.

Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri berjanji memanggil dinas terkait pascainsiden memalukan itu. ”Saya akan panggil dinas terkait. Komisi I DPRD juga tolong panggil Kasatpol PP (Kampar),” ujarnya. Anda dapat membacanya di bit.do/Kejadian2018.

Portal berita Riau Pos memberitakan insiden tersebut pada 17 Juli 2018. Ryan, Korlap aksi, mengatakan bahwa demo yang digelar sejak pagi itu sama sekali tidak anarkistis. Pihaknya menggelar aksi damai untuk menuntut kejelasan 58 tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang belum mendapat pelunasan gaji serta kejelasan nasib tenaga RTK.

Sekda Kampar Yusri menyesalkan insiden tersebut. Dia meminta para mahasiswa dan tenaga RTK menahan diri karena Pemkab Kampar saat itu sedang mengusahakan solusi permasalahan untuk para tenaga RTK. Anda dapat membacanya di bit.do/KasusPekerjaRTK.

FAKTA

Kerusuhan dalam video itu terjadi pada 2018 saat berlangsung unjuk rasa di Kantor Bupati Kampar, Riau. Para pendemo menuntut pemenuhan hak tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). (jpc)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X