BALIKPAPAN-Pembangunan Seksi 1 dan Seksi 5 Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang telah rampung dan siap dioperasikan diusik masalah lahan. Hingga Minggu (15/8), pembebasan lahan di Seksi 5 masih belum tuntas. Akibatnya, warga yang mengaku pemilik lahan kembali menutup ruas tol yang berada di Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur.
Blokade dilakukan dengan menumpuk kayu di badan jalan. Ini merupakan aksi yang kesekian kalinya. Mereka yang menuntut haknya itu mengaku menerima pembayaran pembebasan lahan. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Junaidi mengungkapkan, pihaknya berharap permasalahan lahan tersebut bisa segera dituntaskan. Menurutnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR sudah siap melakukan pembayaran. Namun, karena adanya tumpang tindih kepemilikan lahan di kawasan tersebut, pembayaran menjadi tertunda.
Uang pembayarannya kemudian dititipkan di pengadilan (konsinyasi). “Mudah-mudahan bisa selesai lah, masalah lahan ini,” ungkapnya kemarin. Pihaknya pun telah melakukan pendekatan kepada para pemilik lahan. Termasuk yang melakukan aksi demo dan menutup ruas tol Seksi 5. Pemerintah, sambung dia, memberikan pemahaman agar persoalan tumpang tindih kepemilikan lahan bisa diselesaikan di pengadilan.
“Kami berharap bisa segera selesai permasalahannya. Supaya bisa segera dibayarkan kepada pemilik lahan,” imbuhnya. Pria berkacamata ini menyebut, operasional Seksi 1 dan Seksi 5 sangat dinanti masyarakat. Sebab, Tol Balsam yang terdiri dari lima seksi akan tersambung seluruhnya. Untuk diketahui, Tol Balsam yang memiliki panjang 99,55 kilometer, terdiri atas lima seksi. Seksi 1 ruas Balikpapan–Samboja (22,03 km). Kemudian, Seksi 2 ruas Samboja–Muara Jawa (30,98 km), Seksi 3 ruas Muara Jawa–Palaran (17,50 km), Seksi 4 ruas Palaran–Jembatan Mahkota II (17,95 km). Selanjutnya, Seksi 5 ruas Km 13, Karang Joang–Sepinggan (11,09 km).
Sejak Desember 2019, Seksi 2, Seksi 3, dan Seksi 4 sudah beroperasi. Membuat perjalanan warga dari Samarinda menuju Samboja atau sebaliknya, hanya memakan waktu sekitar satu jam dari sebelumnya hampir dua jam. Diungkapkan Junaidi, apabila Seksi 1 dan Seksi 5 beroperasi Agustus ini, dapat memangkas waktu tempuh Balikpapan menuju Samarinda dari semula 2-3 jam, kini hanya sekitar satu jam. “Masyarakat sudah menunggu lama operasionalnya (Seksi 1 dan Seksi 5) ini. Kalau sudah bisa beroperasi, (perjalanan) bisa kurang dari satu jam. Dari Balikpapan ke Samarinda, kalau misalnya laju (berkendara dengan kecepatan yang diatur di tol), hanya 45 menit,” terangnya.
Masalah pembebasan lahan ini sebelumnya mendapat perhatian Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian. Dia pun mengajak Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR Budi Harimawan, serta Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengunjungi ruas Seksi 1 dan Seksi 5 Tol Balsam. Dalam kunjungan kerja beberapa hari lalu itu, rombongan menyusuri titik-titik lokasi pekerjaan yang mengalami kendala. (kip/riz/k16)