PANDEMI Covid-19 membuat publik sangat mudah mengidentikkan segala hal dengan wabah yang belum reda itu. Salah satunya, soal alat pelindung diri (APD) yang juga sering disebut sebagai baju hazmat. Dalam perspektif pandemi, pakaian serba tertutup yang berwarna putih langsung diklaim sebagai hazmat. Selanjutnya, sudah pasti, berkomentar sesuka hati.
Itu pula yang terjadi saat sebuah video pendek memperlihatkan sekumpulan bocah dalam balutan pakaian berwarna putih yang tertutup rapat. Video dari akun Twitter @faris1406 menyebutkan bahwa anak-anak Tiongkok dipaksa memakai hazmat saat bersekolah. ”Mari sama2 pergi ke bulan wkwkwk Anak-anak di China mengenakan pakaian hazmat lengkap di sekolah. Astronot turun ke bumi. #StopPaksaVaksin.” Demikian bunyi tulisan yang menyertai video yang beredar mulai 6 Januari 2022 itu (bit.ly/AnakPakaiHazmat).
Video berdurasi 12 detik itu juga menyebar di Facebook dengan keterangan dalam bahasa Inggris. Narasinya sama. Yakni, pemaksaan hazmat di sekolah Tiongkok. ”Meanwhile in Chy-nah: Chinese children forced to wear hazmat-style suits. CHILD ABUSE,” terang netizen dengan nama akun Agel Sotomayor (bit.ly/PemaksaanHazmat).
Seperti itulah dua contoh komentar yang asal. Tanpa berpikir panjang, netizen pun membagikan ulang video-video itu berikut komentar-komentarnya yang ngawur. Jika kita mau sebentar saja memerhatikan video dengan lebih saksama, yang dipakai anak-anak itu bukanlah APD. Mereka sedang memakai baju astronot. Pakaian luar angkasa. Lihat saja. Ada tas warna merah dan benda yang diibaratkan slang oksigen.
Jika ditinjau lebih detail, akan terlihat bahwa orang-orang dewasa dan guru atau orangtua di sekitar anak-anak itu hanya memakai baju biasa. Bukan APD. Kondisi yang tidak mungkin terjadi jika memang yang dipakai anak-anak itu adalah hazmat. Paling tidak, guru mereka harus memakai hazmat juga. Atau, minimal masker. Kondisi itu tidak terlihat dalam video yang belakangan viral tersebut.
Berdasar penelusuran Jawa Pos, video itu mirip dengan yang diunggah pada kanal YouTube CGTN. Video itu bertanggal 6 Desember 2021. Judulnya adalah Cuteness overload! Children in inflatable ’space suits’. Pakaian anak dalam rekaman 35 detik itu mirip dengan video dari @faris1406 di Twitter. Di sana terlihat ada beberapa anak lain di luar komplotan siswa yang memakai baju putih tersebut. Mereka tidak memakai hazmat. Anda dapat melihatnya di bit.ly/BajuRuangAngkasa.
Portal berita People Daily Online juga menegaskan anak-anak itu memang memakai baju ruang angkasa. Dalam ulasan 29 Desember 2021 disebutkan, anak-anak di Sichuan, Tiongkok, memang menerima pelajaran khusus tentang luar angkasa.
Siswa SD Kotapraja Qiansuo di Kabupaten Yanyuan, Prefektur Otonomi Liangshan Yi, Sichuan, belajar tentang legenda nenek moyang yang ingin terbang ke langit. Bukan hanya itu, mereka belajar tentang capaian industri ruang angkasa kontemporer Tiongkok.
Dan, memakai baju luar angkasa adalah bagian dari rangkaian pelajaran tersebut. Dengan berpura-pura menjadi astronot selama sehari, anak-anak bisa lebih memahami pelajaran yang disampaikan para guru di sekolah. Pada hari astronot itulah mereka didampingi siswa Akademi Seni China di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, menuangkan harapan mereka dalam gambar. Aktivitas itu menuntut kreativitas dan imajinasi tiap siswa. Nah, memakai baju astronot akan membantu menumbuhkan inspirasi mereka. Selengkapnya, Anda dapat membacanya di bit.ly/PelajaranSpace. (zam/c19/hep/luc/k8)
FAKTA
Video unggahan @faris1406 di Twittermemperlihatkan anak-anak berpakaian astronot. Sebab, mereka sedang mendalami materi tentang luar angkasa. Yang mereka pakai itu baju luar angkasa, bukan hazmat. Mereka memakai baju itu dengan sukacita, bukan dipaksa. Jadi, tidak ada pemaksaan apa pun dalam video tersebut.