BALIKPAPAN-Penutupan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kilometer 6, Manggar, selama tiga hari oleh warga RT 37, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, membuat PT JBS (Jasamarga Balikpapan Samarinda), selaku pengelola tol merugi.
Direktur Keuangan dan Administrasi PT JBS, Sofyan Abdu Syech menerangkan, pihaknya terpaksa menutup penuh ruas jalan rute Manggar-Karang Joang dan sebaliknya. “Selama tiga hari penutupan, sejak 28 Februari hingga 2 Maret, kami kehilangan pendapatan sampai Rp 175,2 juta,” kata dia.
BACA JUGA : Polemik Lahan Kilometer 6 Tol Balsam, Kedua Pihak Harus Untung
BACA JUGA : Polemik Jalan Tol Balsam, Tempuh Upaya Damai, Warga Tuntut Pembagian 85-15
BACA JUGA : Opsi Damai Sudahi Penutupan Jalan Tol Balsam
Sementara untuk kerusakan infrastruktur pada seksi jalan tol sepanjang 11 kilometer tersebut, tercatat minor bahkan nyaris nihil. “Tidak ada kerusakan berarti,” jelas dia. Penutupan paksa jalan tol oleh warga akhirnya disudahi pada Selasa (2/3), sekira pukul 14.00 Wita, setelah perwakilan FKPD melakukan mediasi dengan warga, yang menduduki jalan tol kilometer 6. Pada pertemuan tersebut, dibicarakan opsi damai antara warga RT 37 dengan pemilik sertifikat.
PT JBS akhirnya membuka lagi operasional jalan tol pada pukul 16.30 Wita untuk ruas A dan membuka ruas B pada pukul 17.30 Wita hari itu juga. Sepanjang tahun ini, tercatat sudah beberapa kali warga melalukan penutupan jalan tol. Mereka menuntut uang ganti rugi yang dititipkan di pengadilan segera diberikan.
General Manager Teknik PT JBS Ireneus Petrico G berharap, warga tak melakukan aksi menutup jalan tol. Sebab, selain berbahaya, penutupan jalan tol tak bisa dilakukan sembarang orang. Bahkan, penutupan oleh warga ini bisa masuk tindakan pidana.
“Sampai saat ini kami masih berharap warga dan pemerintah menempuh langkah musyawarah dalam menyelesaikan persoalan tanah ini. Semoga tidak ada penutupan jalan lagi,” tuntas dia. (hul)