Sebagai daerah dengan lahan perkebunan sawit yang luas, tidak menjamin Kukar terbebas dari kelangkaan minyak goreng (migor). Kondisi tersebut membuat DPRD Kukar segera mendorong investasi pembangunan pabrik pengolahan minyak goreng di daerah ini.
TENGGARONG – Dorongan tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kukar Andi Faisal kepada Kaltim Post, Kamis (10/3). Politikus Golkar ini menyebut, kondisi pabrik pengolahan minyak goreng sebenarnya sudah harus didorong lama di Kukar.
Pasalnya, kata dia, bahan baku pengolahan minyak goreng sudah ada di Kukar, tinggal pemerintah mendorong investasi tersebut agar bisa terealisasi dengan menggandeng perusahaan sawit di Kukar.
“Harus dimulai secara serius agar ini terealisasi. Kita akan kumpulkan perusahaan-perusahaan sawit yang ada di Kukar. Supaya investasi mereka berkembang dan terarah sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah pabrik pengolahan minyak goreng tersebut,” katanya.
Sementara pihak legislatif siap mengawal proses investasi tersebut. Termasuk memastikan kemudahan pembangunan pabrik pengolahan minyak goreng. Dengan demikian, industri hilir kelapa sawit akan menghidupi dan menjaga kondisi perekonomian masyarakat di Kukar.
Apalagi pabrik pengolahan minyak goreng tidak mesti harus skala besar. Yang penting, kata dia, keberadaan pabrik pengolahan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di Kukar.
“Ironi sekali kalau bahan baku ada, tapi kita tidak bisa memanfaatkan bahan baku tersebut. Harus dibahas segera. Kita mau tahu apa yang menjadi kendala selama ini,” katanya.
Dalam waktu dekat, penyelesaian kelangkaan minyak goreng ini harus diatasi lebih serius. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar yang diinisiasi langsung Pemkab Kukar. Dengan demikian, kata dia, beban masyarakat atau pengusaha kecil yang menggantungkan kehidupan dari minyak goreng bisa menjadi berkurang.
“Untuk solusi sementara atau jangka pendeknya, kita meminta Pemkab Kukar untuk membuat operasi pasar untuk menjual minyak goreng,” tutupnya. (kri/k16)
HIDAYATULLAH