Wabup Kubar Edyanto Arkan meminta masyarakat untuk berhati-hati dan mewaspadai demam berdarah dengue (DBD).
---
SENDAWAR - Lonjakan kasus DBD terjadi di wilayah Kubar. Selama tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Menurut data Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar, selama tiga tahun itu terdiri, pada 2020 terdapat 139 kasus dan dua angka kematian. Pada 2021 terdapat 49 kasus dan satu kematian. Berikutnya, hingga Oktober 2022 ini, sudah terdapat 240 kasus dengan lima kematian.
Wabup Kubar Edyanto Arkan mengatakan, hal ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Untuk itu, ada beberapa kegiatan dalam rangka memutus mata rantai DBD. Di antaranya, membersihkan di lingkungan sekitar, menutup air, menguras bak air dan menghindari dari gigitan nyamuk. Misalnya, menggunakan kelambu, semprotan dan lotion anti nyamuk.
“Kita jangan merasa setelah dilakukan fogging (pengasapan), di kawasan tempat tinggal merasa aman. Karena fogging itu belum mematikan jentik-jentik nyamuk dan hanya mematikan nyamuk dewasa saja,” kata Wabup, pada apel pagi dan kerja bakti massal serentak dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk DBD, di Alun-Alun Itho Kompleks Perkantoran Pemkab Kubar, Selasa (25/10).
Kepala Diskes Kubar Ritawati Sinaga membenarkan bahwa selama tiga tahun dari 2020, 2021, dan 2022 kasus DBD dan jumlah kematian mengalami peningkatan. “Hal ini perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar kasus DBD ini tidak menjadi kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan dan keselamatan warga Kubar,” kata mantan Pimpinan Puskesmas Melak tersebut. (KP6/rdh/k16)