Dengung antang mulai terdengar ketika rombongan Bupati Mahakam Ulu memasuki Sungai Melaseh. Menggunakan perahu ces menuju Kampung Long Isun Dalam untuk meresmikan gedung baru Gereja Stasi Santa Maria Magdalena, Minggu (4/6).
------------
Bupati Bonifasius Belawan Geh disambut tetua adat kampung dengan menyematkan gelang manik lekuk. Sambutan serupa juga diberikan kepada Uskup Agung Samarinda Monsignor Yustinus Harjosusanto bersama Pastor Long Pahangai Trisno serta suster dan choir.
Agenda dimulai dengan pembukaan tirai dan dilanjutkan pemotongan pita di gedung gereja. Secara langsung uskup dan pastor melakukan pemberkatan dan ibadah misa pertama di dalam gedung yang mampu menampung 200 umat itu. Antusias juga menular hingga masyarakat kampung-kampung sekitar memenuhi kursi di luar yang disediakan sebagai tambahan.
Perhatian dan rasa bahagia yang dilontarkan masyarakat bukanlah hal yang tak berdasar. "Long Isun merupakan tempat kedua yang dibangun gereja dalam misi Katolik, sekitar 1948," ujar Gregorius Gawing Luhat, ketua panitia peresmian gereja.
Menjabat ketua umat, dirinya mengakui dibangunnya gereja Katolik di Long Isun setelah ada gereja di Laham karena masyarakat 100 persen menganut keyakinan Katolik. Hingga perjalanannya gereja yang dibangun mengalami beberapa kerusakan. Sudah diberikan beberapa perbaikan hingga akhirnya dirasa tidak layak digunakan sebagai tempat ibadah karena dinding dan lantainya sudah banyak yang lapuk. "Ya, perlu hati-hati jika mau masuk," tambahnya saat mengantarkan melihat kondisi gereja tua itu.
Dengan berdirinya bangunan gereja baru, dia mengaku berterima kasih kepada banyak pihak termasuk Pemkab Mahulu dalam mendorong terbangunnya Gereja Stasi Santa Maria Magdalena.
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh menuturkan, pembangunan sarana beribadah menjadi salah satu atensi Pemkab Mahulu dalam meningkatkan pembangunan manusia dalam nilai-nilai agama.
"Pembinaan dan pembangunan di bidang agama di Mahulu sangat penting karena bagian integral dalam keberhasilan pembangunan di kabupaten termuda ini," sebutnya. Dia berharap, pembangunan Gereja Stasi Santa Maria Magdalena mampu meningkatkan semangat kehidupan menggereja dan mendukung aktivitas religius di Kampung Long Isun Dalam dan sekitarnya.
Sementara itu, Uskup Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto menuturkan, dengan dibangunnya gereja baru diharapkan ibadat makin semangat karena sesungguhnya gereja adalah umat Allah. Sedangkan gedung sebagai sarana bagi umat untuk semakin berkembang iman pengharapan dan cinta kasih.
Dengan bangunan baru, ibadah diharapkan semakin nyaman dan semangat iman tumbuh serta diwujudkan di kehidupan sehari-hari dalam bentuk kebaikan. Uskup juga berterima kasih kepada Pemkab Mahulu karena sungguh memerhatikan masyarakatnya. Salah satunya dari segi rohani.
“Saya berpesan manakala ada kesempatan tidak harus menunggu hari Minggu kalau Anda ingin berdoa. Silakan berdoa di sini. Berdoa yang benar adalah yang bersifat sosial, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk yang lain,” tegas Uskup. (*/sya/er/k8)