UJOH BILANG – Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu) terus berupaya warga tak lagi kegelapan. Penyalaan listrik 24 jam dimulai di dua kecamatan perbatasan yang merupakan bagian dari rencana 100 persen elektrifikasi pada 2024 yang digaungkan oleh PT PLN beberapa waktu lalu.
Upaya tersebut diikuti dengan kunjungan Tim PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) dalam audiensi pembangunan sektor kelistrikan di Mahulu. Rombongan yang dipimpin oleh Manajer UP2K Kaltim Nur Hakim didampingi Manajer UP3 Samarinda Pundi N itu, disambut Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh didampingi Sekkab Stephanus Madang di Ruang Bappelitbangda, Selasa (18/7).
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh mengatakan, melalui audiensi tersebut pemda bisa mengetahui rundown dari roadmap yang telah disampaikan kepada general manager UIW Kaltimra beberapa waktu yang lalu. Sehingga, bisa menindaklanjuti bila terjadi kendala dalam percepatan jaringan tersebut.
Dalam penyampaian bupati ada tiga perhatian utama yang dikejar oleh pemkab, antara lain pemberdayaan listrik di perkantoran pemkab, perluasan jangkauan listrik di Mamahak Besar yang menjadi calon kecamatan baru, serta pemindahan tiang jaringan listrik yang berada di lokasi pembangunan jembatan gantung Long Pahangai–Datah Suling.
“Fokus kita masih sama salah satunya bagaimana perkantoran Pemkab Mahulu dialiri sehingga bisa digunakan, yang diharapkan STO bisa selesai Agustus ini dan perkembangannya bisa selesai sebelum Desember 2023,” kata Bupati.
Bupati melanjutkan, tentunya masing-masing memiliki tanggung jawab baik pihak PLN maupun Pemkab Mahulu, namun ada hal-hal yang bisa disinergikan.
“Ini adalah bentuk keseriusan kami guna membangun daerah ini, dan mendukung juga target PLN yang tahun 2024 ini diharapkan Mahulu sudah berlistrik PLN 100 persen,” ucap Bupati.
Sementara itu, Manager UP2K Kaltim Nur Hakim menyampaikan harapannya 2024 dapat melakukan percepatan di desa yang belum berlistrik, melihat kondisi di Mahulu masih di angka 50 persen.
“Untuk tahun ini, memang ada lima desa yang ditargetkan akan menyala listriknya, ditambah dengan satu desa, yaitu Mamahak Besar (Mambes) dengan menambah jaringan dari ibu kota kabupaten Mahulu, sejauh kurang lebih 25 kilometer,” katanya.
Ditambahkan oleh Manajer UP3 Samarinda Pundi N, penyaluran listrik bisa digunakan dari pembangkit yang ada tidak perlu menunggu STO. Untuk perkantoran nanti akan dipakai daya 200 kVA dulu dari pembangkit Ujoh Bilang. Kemampuan pembangkit Ujoh Bilang dari 1.400 kVA baru digunakan sekitar 1.100 kVA.(*/sya/far/k15)