Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Ke-78 tahun ini, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengikuti upacara dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa, Jumat (10/11).
SAMARINDA–Upacara dipimpin langsung Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik dengan diikuti jajaran FKPD Kaltim. Di antaranya, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kaltim Irjen Polisi Nanang Avianto, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo, dan Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni serta asisten dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim.
Mengusung tema Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan, Hasanuddin Mas’ud berharap semangat dan pengorbanan pahlawan masa lalu adalah sumber inspirasi berharga.
“Semangat hari pahlawan tidak dirayakan setahun sekali, tapi dapat menjadi pijakan dalam tindakan sehari-hari. Setiap tindakan, setiap keputusan atau kebijakan yang dibuat, sudah sepatutnya menjadi bagian mengobarkan semangat pahlawan dalam membangun ekonomi Nusantara, mewujudkan Indonesia menjadi lebih sejahtera,” terang Hasan, sapaan akrabnya.
Pemerintah, kata dia, tentu tak dapat bekerja sendiri. Diperlukan dukungan dan peran serta aktif dari berbagai elemen masyarakat. Seperti, dunia usaha dapat memberikan lapangan kerja. Media massa dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan. “Untuk itu, mari memupuk kebersamaan dan gotong royong, seperti yang diajarkan pahlawan. Tingkatkan perekonomian, prioritaskan pendidikan, dan membantu yang membutuhkan. Dengan begitu, kita ikut mewujudkan Indonesia sejahtera, adil, dan makmur, sesuai cita-cita pahlawan kemerdekaan,” sebut politikus Golkar itu.
Senada, Akmal Malik mengungkapkan, memaknai Hari Pahlawan sudah sepatutnya Indonesia menghormati jasa-jasa pahlawan yang telah gugur, kemudian mencoba mentransformasi dalam konteks kekinian. Menurutnya, pahlawan sekarang berbeda dengan dahulu. Jika dulu perjuangannya menggunakan senjata, melepaskan diri dari penjajah. Sekarang merdeka dari permasalahan yang dihadapi, seperti kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan dan permasalahan lainnya yang masih banyak. (adv/hms6/dra/k8)