SAMBOJA-Progres pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara mendapat sorotan. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima Presiden Joko Widodo, progres sejumlah proyek ada yang agak lambat dan ada yang biasa-biasa saja.
Namun, sambung dia, ada juga yang cepat. Hanya, Bambang belum menjabarkan proyek-proyek yang dimaksud. Untuk diketahui, pembangunan di KIPP IKN saat ini mayoritas didanai APBN. Di antaranya, pembangunan bangunan gedung istana negara dan lapangan upacara, kantor presiden, rumah tapak jabatan menteri, jalan kawasan, rumah susun ASN, hingga jalan tol.
Proyek lainnya, seperti pembangunan hotel, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan yang dibiayai investor atau pihak ketiga. “Kita semua ingin kembali mengingatkan pada mereka yang sudah berkomitmen untuk membangun. Terutama yang sudah di-groundbreaking presiden. Untuk benar-benar menyelesaikan pembangunan sesuai dengan target yang ditetapkan,” kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono kepada Kaltim Post ditemuidi Samboja Barat, Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (25/11).
Bambang melanjutkan, Desember mendatang, presiden dijadwalkan kembali mengunjungi IKN untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan atau groundbreaking sejumlah proyek. Lawatan ke ibu kota negara baru di pengujung tahun ini sekaligus memastikan sejauh mana kemajuan pembangunan proyek yang di-groundbreaking pada tahap pertama dan kedua. Apakah berjalan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan atau sebaliknya.
Kunjungan kepala negara, sambung dia, akan dilaksanakan di antara 13–15 Desember 2023. “Insyaallah bulan depan, presiden akan meninjau kembali IKN. Ada beberapa yang akan groundbreaking bulan depan. Di samping beliau ingin melihat yang sudah di-groundbreaking bagaimana perkembangannya,” katanya.
Pada media briefing pekan lalu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono menyampaikan, pihaknya telah menjadwalkan groundbreaking investasi pelopor tahap tiga. Ada 12 lembaga yang direncanakan melaksanakan groundbreaking tersebut. Investasi itu terbagi atas kawasan hijau, kawasan ekosistem dari sumbu kebangsaan dan lembaga pemerintah yang tidak menggunakan APBN. “Kita sedang siapkan, targetnya di bulan Desember, groundbreaking selanjutnya,” katanya.
Untuk investor yang masuk kawasan hijau, akan membangun proyek Pulau Suaka Orang Utan, kebun raya dan reforestasi hutan IKN, serta cowsourcing untuk reforestasi hutan IKN. Selanjutnya, investor yang masuk proyek hotel dan properti. Mereka adalah Jambuluwuk Group melalui PT ARCS House Wisata Indonesia, The Pakubuwono Development dan BSH Group. Sementara sektor perbelanjaan, IKN juga segera memiliki toko ritel seperti Indogrosir milik Grup Salim, Balikpapan Superblock dan supermarket joint venture antara Erajaya Group dan PT Perjuangan Anak Muda (PAM) GrandLucky.
“Ini ekosistem yang membangun kawasan to work, to live, and to play. Contohnya, Indogrosir dan GrandLucky. Mereka bagian dari konsorsium yang membangun Hotel Nusantara. Jadi di dekat Hotel Nusantara akan ada penyediaan kebutuhan melalui supermarket dan juga toko grosir. Ada hotel, ada pengembang properti dari Kaltim juga. Yang menunjukkan investor bukan hanya domestik tapi investor di Kalimantan itu berperan,” jabarnya.
Terakhir, groundbreaking untuk kawasan pembangunan gedung pemerintahan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan BPJS Kesehatan. “Selain OJK dan BPJS Kesehatan, kemungkinan akan ada juga rumah sakit dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan). Ini sedang siap-siap. Dan seluruh groundbreaking ini masih tentatif. Tergantung jadwal dari bapak presiden dan kesediaan waktu bapak presiden. Kita bisa lakukan berapa banyak,” kata Agung. (riz/k16)
Rikip Agustani
