UJOH BILANG - Sebanyak 50 unit alat pemadam apung diberikan secara simbolis kepada tiap perwakilan kampung oleh Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh. Bantuan itu diserahkan pada puncak peringatan hari jadi Mahulu ke-10 di Alun-alun Ujoh Bilang, Kamis (14/12).
Alat pemadam apung tersebut diberikan ke setiap kampung dalam menghadapi si jago merah. Hal ini sudah sesuai dengan standarisasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penggunaannya diandalkan sebagai alat yang efektif untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Kepala BPBD Mahulu Agus Darmawan mengatakan, dengan tiap kampung sudah memiliki satu unit. Apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan, masyarakat bisa cepat menanggulangi sebelum ada petugas datang ke lokasi kejadian. Mengingat, kondisi geografis kampung berjauhan dan akses darat yang masih sukar dilalui. “Ini menjadi alasan pemadam portable menjadi jawaban,” ujarnya.
Ia menjelaskan alat pompa tersebut akan mengapung pada genangan atau rawa atau sumur atau sungai dengan mencemplungkan. Begitu mesin penggeraknya dihidupkan, air langsung diisap sendiri dan bisa menyemprot ke titik titik api. Jangkauan alat tersebut dapat menyembur hingga 60 meter.
“Selangnya ada nosel sehingga pada saat kejadian kebakaran juga bisa langsung ke titik api dan kepalanya ada 2 untuk sebagai protektif, mesinnya memakai bahan bakar bensin," ucap Agus.
BPBD Mahulu sudah melakukan pelatihan di 3 kecamatan, yakni Long Bagun, Long Hubung dan Laham meliputi anggota linmas. Pelatihan penggunaan alat itu sebagai lanjutan dari kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup. (*/sya/kri)