BALIKPAPAN-Giliran istana wakil presiden (wapres) beserta bangunan pendukung lainnya yang akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun ini. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana yang bersumber dari APBN 2024 sebesar Rp 1,7 triliun. Waktu pembangunan diperkirakan pada pekan ketiga Maret 2024.
Sebelumnya, pembangunan bangunan gedung kantor presiden pada kawasan istana kepresidenan di IKN telah dimulai pada Januari 2023. Hingga 23 November 2023, progres istana negara dan lapangan upacara mencapai 40,368 persen. Lalu, kantor presiden realisasinya sebesar 58,765 persen, serta sekretariat presiden dan bangunan pendukung sudah 35,89 persen. Selanjutnya, yang akan dibangun pada triwulan pertama 2024 ini, adalah istana wapres yang masuk dalam paket kegiatan pembangunan sarana prasarana pemerintahan II IKN.
Proyek tersebut terdiri dari istana wapres, kantor wapres, kantor sekretariat wapres (setwapres), kediaman wapres, bangunan pendukung lainnya serta penataan kawasan. Hingga Kamis (4/1) sekira pukul 19.30 Wita, sebanyak 41 peserta lelang menyatakan minatnya membangun proyek tersebut. Kompleks istana wapres berada di kawasan perumahan barat yang berlokasi di zona pemerintahan SUB BWP 1A. Kawasan ini berbatasan dengan Taman Komunitas dan Riparian pada sisi utara. Lalu, sisi timur berbatasan dengan Kantor Organisasi Internasional. Sedangkan sisi selatan beririsan dengan botanical garden. Kemudian, pada sisi barat bersinggungan dengan perumahan menteri.
Luas kawasan istana wapres dan bangunan pendukung lainnya ini adalah 141.121 meter persegi. “Kawasan ini, memiliki kondisi lahan yang berbukit. Sehingga, menjadi potensi sekaligus kendala dalam perencanaan kawasan. Kondisi lahan existing diselubungi oleh hutan industri. Dengan pohon homogen eucalyptus, karet dan semak belukar yang ke depannya akan diusahakan untuk dikembalikan menjadi hutan heterogen dengan pohon yang beragam,” bunyi dokumen uraian singkat pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan II di Ibu Kota Negara yang diunggah pada laman https://lpse.pu.go.id/.
Sementara itu, elevasi terendah di kawasan sarana dan prasarana pemerintahan II berada pada elevasi +10.00 mdpl. Dan elevasi tertinggi berada pada +84.00 mdpl. Selisih antara elevasi titik terendah dan titik tertinggi adalah 74 meter. Waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi rancang dan bangun kompleks istana wapres adalah 450 hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya surat perintah mulai kerja (SPMK) sampai dengan serah terima pertama.
Lokasi istana wapres yang dibangun terpisah dari istana presiden dikarenakan faktor keamanan. Apabila dibangun dalam satu kawasan, potensi ancaman istana presiden dan istana wapres menjadi besar. "Dengan demikian, pemisahan istana presiden dan wapres karena alasan keamanan," kata Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti. Pada perencanaan pembangunan istana presiden dan istana wapres ini, Kementerian PUPR telah berdiskusi dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Dan hasilnya bahwa kedua istana tersebut tidak bisa dijadikan dalam satu kawasan. Sehingga, harus dipisahkan lokasinya. "Fungsinya memang terpisah masing-masing, karena alasan keamanan," jelasnya. (kip/riz/k15)
