• Senin, 22 Desember 2025

Waspada Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat Disusul Angin Kencang Merata di Kalimantan

Photo Author
- Rabu, 10 Januari 2024 | 11:04 WIB

Masyarakat diharapkan waspada terjadinya cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disusul dengan angin kencang dalam satu minggu ke depan.

 

JAKARTA-Kepala Pusat Meteorologi Publik, BMKG, Andri Ramdhani, menerangkan update terbaru dari BMKG, diprediksi terjadi hujan sedang hingga lebat hingga Kamis (11/1) di sejumlah daerah. Hampir merata di Pulau Sumatra dari dari Sumatra Utara hingga Lampung.

"Kalimantan juga merata, Sulawesi sampai ke Papua," paparnya.

Untuk di Pulau Jawa juga diprediksi terjadi hujan sedang hingga lebat sampai 11 Januari. Setelahnya intensitas hujan diprediksi menurun, namun terdapat potensi terjadinya angin kencang. "Jadi di Pulau Jawa, hujan menurun tapi dilanjut angin kencang dari Jumat (12/1) hingga Senin (15/1)," terangnya.

Angin kencang tersebut merupakan dampak dari fenomena alam berupa low pressure area di Australia. Untuk di Pulau Jawa wilayah pesisir perlu untuk diwaspadai. "Untuk dampak terbesar diprediksi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Karena lebih dekat ke Australia," jelasnya.

Yang makin memberatkan, lanjutnya, diprediksi di NTT dan NTB selain angin kencang juga hujannya masih sedang hingga lebat. "Beda dengan prediksi di Jawa yang hujan menurun disusul angin kencang, NTT dan NTB hujan bisa lebat dan angin kencang," terangnya kepada Jawa Pos kemarin.

Bahkan, diprediksi bisa terjadi bibit siklon. Dia mengatakan, nantinya BMKG akan melakukan analisis, apakah fenomena tersebut cenderung menurun atau justru menguat. "Nanti kami update kembali soal dampak low pressure area tersebut," paparnya.

Yang pasti untuk aktivitas di lautan diharapkan waspada untuk kemungkinan adanya gelombang tinggi. Karena biasanya angin kencang ini akan berdampak ke gelombang tinggi. Sementara kemarin juga terjadi gempa di Sulawesi Utara (Sulut) dengan kekuatan magnitudo 6,7. Dengan pusat gempa terjadi di laut dengan jarak 97 kilometer dari Kota Melonguane, Sulut dan kedalaman 97 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Dari analisis diketahui gempa bumi tersebut jenis menengah. "Yang terjadi akibat deformasi batuan dalam lempeng Laut Maluku," paparnya.

Gempa bumi tersebut dirasakan di sejumlah wilayah di Sulut, seperti Kota Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Bitung, Halmahera Utara, dan Manado. Hingga saat ini belum ada laporan terjadi dampak kerusakan akibat gempa bumi. "Namun, masyarakat diharapkan waspada. periksa kemungkinan bangunan retak dan tidak aman akibat gempa bumi," jelasnya. (idr/jpg/far)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X