• Senin, 22 Desember 2025

Menghadapi Kelompok Houthi di Laut Merah, PM Qatar Desak Upaya Diplomasi

Photo Author
- Kamis, 18 Januari 2024 | 09:35 WIB
AKHIRI: Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdelrahman Al-Thani mendesak upaya diplomasi dalam menangani konflik Houthi. (Sherouk Zakaria/Arab News)
AKHIRI: Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdelrahman Al-Thani mendesak upaya diplomasi dalam menangani konflik Houthi. (Sherouk Zakaria/Arab News)

PERDANA Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdelrahman Al-Thani mendesak upaya diplomasi dalam menghadapi kelompok Houthi di Laut Merah. Dilansir dari REUTERS, Hal ini ia utarakan pada Forum Ekonomi Dunia di Davos pada Selasa (16/1).

Sebelumnya diberitakan, pekan lalu pada hari Kamis, Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di dekat wilayah Yaman.

Apa yang dilakukan AS dan Inggris merupakan  pembalasan atas serangan milisi tersebut terhadap pelayaran komersial di Laut Merah. Milisi yang menguasai Yaman tersebut kemudian membalas dengan menyerang sebuah kapal kontainer milik AS dengan rudal balistik pada  Senin (15/1).

Al Thani lebih memilih upaya diplomasi dalam penyelesaian masalah Houthi karena upaya militer hanya akan meningkatkan konflik regional.

“Jika kita hanya berfokus pada gejala dan tidak mengatasi masalah sebenarnya, (solusi) hanya bersifat sementara,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, serangan Houthi di Laut Merah terhadap kapal-kapal yang menuju Israel merupakan respons terhadap agresi IDF di Palestina.

Menanggapi hal tersebut, Al-Thani menegaskan kembali bahwa diplomasi dan solusi dua negara adalah satu-satunya jalan maju di Palestina. “Mewajibkan Israel untuk menyetujui jalan yang terikat waktu, tidak dapat diubah, dan wajib menuju solusi dua negara adalah kunci stabilitas masa depan di Israel dan wilayah Palestina,” katanya.

“Ada beberapa politisi yang berpikir bahwa isu Palestina bisa dikesampingkan, namun apa yang terjadi setelah 7 Oktober menunjukkan bahwa Palestina adalah isu sentral, bukan untuk kawasan ini tetapi untuk seluruh dunia,” tambahnya.

Dia juga menegaskan,  rakyat Palestina harus menjadi pihak yang memutuskan apakah gerakan Hamas akan terus memainkan peran politik di masa depan.

Tanpa solusi dua negara yang berkelanjutan yakni Israel dan Palestina, komunitas internasional tidak akan mau membiayai rekonstruksi Gaza. “Kita memerlukan sesuatu yang mewajibkan resolusi bagi pihak mana pun yang akan berkuasa di Israel,” tambah Al-Thani. (jpg/far)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X