Dalam empat groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan proyek di IKN, semuanya masih bersumber dari investor dalam negeri. Termasuk pada groundbreaking tahap lima bulan depan.
RIKIP AGUSTANI, Balikpapan
GELONTORAN dana investor asing di megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) belum juga mengalir sampai saat ini. Pemerintah mengeklaim, ada tahapan yang harus dilalui. Pasalnya, sebagian besar dana asing akan menggunakan skema kerja sama dengan badan usaha atau KPBU.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menegaskan, pada groundbreaking tahap lima yang direncanakan awal Februari, belum ada keterlibatan investor asing. “Kalau groundbreaking (tahap) kelima mungkin belum. Karena investor asing yang ada itu, sebagian di KPBU. Proses KPBU ini, ada proses seleksi dan tahapan yang harus kita pastikan dulu by governance,” katanya kepada Kaltim Post di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Rabu (17/1).
Dia melanjutkan, pada proses KPBU, porsi investasi yang cukup besar berasal dari pemrakarsa yang sudah ada. Sebelum investasi dilakukan, sudah dilakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS). Juga perhitungan capital expenditure (Capex) atau belanja modal dari investor swasta. Termasuk investor asing yang akan berinvestasi pada pembangunan IKN. “ Paling tidak sekitar Rp 65 triliun itu sudah in the pipeline (dalam tahapan). Tetapi harus ada proses evaluasi dulu. Kemudian ada tender, dan akan kita pilih yang terbaik,” terang Agung.
Sementara itu, mengenai rencana pelaksanaan groundbreaking tahap lima, Otorita IKN akan memilih investor yang paling siap. Menurut catatan Otorita IKN, ada 15 perusahaan yang sudah menjalin komunikasi untuk memulai investasinya di IKN. “Jadi akan dipilih (investor) yang paling siap. Dari segi minat yang sudah dalam pipeline sudah cukup banyak. Ada 15 perusahaan. Tapi tentu akan pilih Februari yang betul-betul siap. Untuk membangun ekosistem di IKN,” ucap mantan direktur utama PT Transjakarta ini. Alumnus jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini melanjutkan, masih ada beberapa investasi yang dibutuhkan untuk membangun ekosistem di IKN. Seperti hotel dan perumahan.
Termasuk 47 tower hunian aparatur sipil negara (ASN) senilai Rp 9,4 triliun yang baru rampung akhir 2024. “Kalau ada ASN yang berkunjung, rapat, dan bekerja di sini (IKN), tentu perlu hotel. Lalu pendidikan kemarin sudah ada, akan kita tambah lagi,” tuturnya. Selain itu, akan ada aktivitas ekonomi terkait perbankan yang akan di-groundbreaking lagi di IKN. Setelah groundbreaking pembangunan kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada tahap empat, Rabu (17/1) lalu, dan groundbreaking pembangunan kantor Bank Indonesia pada tahap dua, 2 November 2023,
maka ada satu lagi pilar ekonomi yang akan dibangun di IKN. Yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Next-nya setelah OJK, tentunya perbankannya juga akan hadir (di IKN). Untuk menguatkan ekosistem ekonomi. Setelah itu, tentunya gaya hidup atau lifestyle yang mendukung kota yang green ini, juga disiapkan untuk masuk,” ucap Agung. Melihat perkembangan investasi swasta yang masuk ke IKN di awal 2024, Otorita IKN memperkirakan total investasi yang akan masuk tahun ini seperti tahun 2023 lalu. “Kalau tahun lalu kita sekitar Rp 40 triliun lebih, untuk periode September sampai Desember, maka kita yakin paling tidak, jumlah yang sama, bisa kita targetkan pada tahun 2024,” jelasnya.
Untuk diketahui, salah satu investasi swasta yang di- groundbreaking tahap empat oleh Presiden Joko Widodo adalah Hotel Jambuluwuk Nusantara. Pembangunan hotel ini sempat direncanakan tahun lalu. Akan tetapi, investor baru menyatakan kesiapannya awal tahun ini. Dikonfirmasi terpisah, Corporate Marketing Communications Manager Jambuluwuk Hotel & Resorts Martha W Thomas berharap, hotel yang mereka bangun bisa melayani para undangan yang akan mengikuti upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di IKN pada 17 Agustus 2024. “Kita lihat lagi progresnya dari pemerintah juga, untuk mendukung kita. Harapan kita bisa melayani tamu sesuai yang diinginkan presiden,” katanya kepada Kaltim Post usai groundbreaking dua hari lalu di IKN.
Hotel Jambuluwuk Nusantara rencananya terdiri dari 200 kamar dengan konsep green building dan dilengkapi fasilitas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Pembangunan hotel menelan biaya investasi Rp 300 miliar. “Desainnya oleh Bapak Nyoman Nuarta. Dan kuratornya Bapak Ridwan Kamil. Juga akan banyak taman di Jambuluwuk Nusantara Hotel, sesuai dengan arahan presiden,” pungkasnya. (riz/k16)