Matanya kuyup tak menemukan pertanda
ke mana lagi harus melangkah.
Bibirnya kelu.
Ia tak paham kepada siapa harus berujar
tentang napas yang tersengal. Malam kian renta.
Bayangan tubuhnya mulai mengeluh karena rembulan alpa meneteskan sinar di relung jiwanya yang gusar memikul beban langit mendung.
Embun dini hari meremas rambutnya hingga membuat perih jiwanya. Semalam ia tertindas kuasa kegelapan
dan harus mengubur bayangan tubuhnya
di emperan trotoar subuh.
Lelaki penakluk malam,
takluk oleh malam.