Mantra Tempayan Tuak
Karya: Roedy Haryo Widjono AMZ
Memang kuyakini sejak kau kutemukan lagi,
setelah bertahun-tahun kuputari rimba,
berbulan lamanya mengaduk ceruk lubuk,
berbilang hari menguji kerlip matahari,
niscaya sapamu terus ada.
Ketika kutanyai gelombang, ia mengangguk tak meratap.
Angin tak menggeleng, ketika kulontari tanya yang sama.
Dalam mantraku, kalbumu menebarkan ingatan di kelampauan waktu ketika kita terhuyung meneguk tuak.
Kala itu ada mantra sedang kutelusuri makna gaibnya.