• Senin, 22 Desember 2025

Puisi Karya Roedy Haryo

Photo Author
- Minggu, 19 Desember 2021 | 12:47 WIB

Aku niscaya, orang Dayak berbunda mantra dan ayah kita senantiasa bersemayam di semesta, selalu saja mengibarkan syair di rumah panjang yang lusuh tergores pisau peradaban.

Padahal pada tiang dua pelukan, masih terpahat mantra dari leleh keringat leluhur, yang kini lusuh tak terurus karena jejak pendatang telah memecahkan tempayan naga.

 

Kugenggam terus sapamu.

Tak peduli di rimba mana engkau bersemayam,

di mantra jua kita berjumpa.

"Setetes pun jangan sisakan," begitu ucap mantramu.

Tuak tetap terteguk dan setetes pun kusisakan.

Sebab mantra tak akan habis diteguk,

sekalipun tempayan retak didera rapuhnya waktu.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X