PENGOBATAN bekam telah dikenal sejak ribuan tahun lalu sebagai salah satu metode terapi alternatif yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Di Indonesia, bekam semakin populer karena manfaatnya yang dianggap dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Lalu, apa sebenarnya pengobatan bekam itu, dan bagaimana cara kerjanya?
Dalam artikel yang disadur dari pafipcgianyar.org ini, kamu akan menemukan informasi menarik tentang pengobatan bekam, termasuk penelitian yang mendukung efektivitasnya di Indonesia.
Apa itu Pengobatan Bekam?
Pengobatan bekam adalah terapi dengan cara mengangkat udara atau darah kotor dari tubuh melalui metode penyedotan pada titik-titik tertentu di kulit.
Terapi ini menggunakan alat bekam seperti gelas atau cawan yang dipanaskan, lalu diletakkan pada area tubuh yang ingin diobati.
Setelah itu, alat bekam akan menciptakan hisapan yang menarik darah atau udara keluar, sehingga diyakini dapat merangsang aliran darah dan mengurangi peradangan.
Secara tradisional menurut pafikablamongan.org, pengobatan bekam digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan, seperti sakit kepala, nyeri otot, migrain, bahkan penyakit pernapasan.
Namun, seiring berkembangnya zaman, semakin banyak penelitian yang membuktikan efektivitas pengobatan bekam dalam mengatasi masalah kesehatan.
Penelitian dan Data tentang Pengobatan Bekam di Indonesia
Di Indonesia, pengobatan bekam mulai banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama di kalangan umat Muslim, karena metode ini juga diajarkan dalam tradisi pengobatan Islam. Beberapa penelitian ilmiah telah dilakukan untuk menguji manfaat bekam bagi kesehatan.
Salah satu penelitian yang menarik dilakukan oleh Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2017. Penelitian ini menguji efektivitas pengobatan bekam dalam mengurangi nyeri otot pada penderita sakit punggung kronis.
Hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang menjalani terapi bekam mengalami penurunan nyeri yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima terapi bekam.
Selain itu, penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malang pada 2020 sebagaimana dikutip dari pafipcdompu.org juga menemukan bahwa terapi bekam membantu mengurangi gejala-gejala pada penderita hipertensi ringan. Pasien yang menjalani terapi bekam menunjukkan penurunan tekanan darah yang cukup signifikan setelah beberapa kali sesi bekam.