Studi dari Harvard Medical School (2020) menyebutkan bahwa orang yang kurang tidur dari 6 jam permalam secara konsisten memiliki resiko lebih tinggi terkena diabetes, tekanan darah tinggi, dan depresi. Sementara itu, tidur terlalu lama tanpa kualitas, juga berkaitan dengan gangguan metabolic dan kabut otak (brain fog).
Tips untuk Meningkatkan Kualitas Tidur
Kabar baiknya, kualitas tidur bisa diperbaiki dengan perubahan kecil dalam rutinitas harian. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu mulai malam ini:
• Tetapkan jadwal tidur tetap. Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
• Matikan layar minimal 1 jam sebelum tidur. Ganti dengan membaca buku atau aktivitas relaksasi ringan.
• Buat lingkungan tidur yang nyaman. Gunakan lampu redup, suhu sejuk, dan kasur yang mendukung postur.
• Hindari makan besar atau minum kafein setelah pukul 6 sore.
• Gunakan Teknik relaksasi. Seperti meditasi pernafasan, journaling ringan, atau mendengarkan white noise.
Menurut American Psychological Association (2022), praktik relaksasi ringan sebelum tidur terbukti secara ilmiah menurunkan kortisol (hormon stres) dan meningkatkan peluang seseorang masuk ke fase tidur dalam lebih cepat.
Saat ini, banyak orang bangga karena bisa tidur lama setelah seminggu penuh kerja keras. Tapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana tidur tersebut benar-benar mengembalikan energi dan kejernihan pikiran. Kita tidak butuh tidur lama-lama kalau ternyata otak dan tubuh tidak benar-benar beristirahat.
Kualitas tidur adalah bentuk investasi terhadap tubuh sendiri. Dengan tidur benar, kita tidak hanya bangun dengan lebih segar tapi juga siap menghadapi hari dengan fokus, semangat, dan mental yang lebih stabil. (Arsandha Agadistria Putri)