kriminal

Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Kejiwaan Remaja Pembunuh Satu Keluarga di PPU

Sabtu, 10 Februari 2024 | 16:00 WIB
MENYESAL: Pelaku J (kanan) saat diinterogasi aparat kepolisian di Polres PPU. IST

 

 Kasus pembunuhan yang dilakukan remaja J (17) terhadap satu keluarga di Desa Babulu Laut, PPU, membuat geger masyarakat. Pasalnya, selain membantai 5 anggota keluarga, pelaku yang masih berstatus pelajar kelas 3 SMK ini juga melakukan perbuatan sadis lainnya, yaitu menyetubuhi 2 jasad korban.

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan, pihaknya akan menjadwalkan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

Baca Juga: Keji..!! Tersangka Pembunuhan di Babulu Juga Setubuhi Jasad Ibu dan Anak Pertama

"Hingga saat ini kami belum menemukan indikasi gangguan kejiwaan dari catatan medis atau keterangan keluarga pelaku," ucap Supriyanto.

Meskipun demikian, polisi akan tetap melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk memastikan kondisi psikologis pelaku. Dari awal pemeriksaan, J tidak menunjukkan ekspresi bersalah saat mengaku sebagai saksi yang menemukan jenazah korban. Namun, setelah pengakuan lebih lanjut, baru terlihat raut penyesalan di wajahnya. Selain itu, polisi juga sedang mendalami peran kakak J yang ikut melaporkan penemuan jenazah para korban.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan ini terjadi di Jalan Sekunder 8, RT 18 Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU, dan telah mengegerkan masyarakat setempat. Kelima korban yang merupakan satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan tiga anak. Pelaku diduga memiliki motif dendam karena salah satu korban telah meminjam helm miliknya, namun tidak mengembalikannya. Selain itu kabar lainnya, pelaku pernah terlibat asmara, namun pada akhirnya tidak direstui orangtua.

Peristiwa tragis ini dimulai ketika J bersama seorang rekannya sedang minum minuman keras. Dalam keadaan mabuk, J menjadi marah karena helmnya tidak dikembalikan oleh salah satu korban selama tiga hari. Kemudian, dengan parang miliknya, J membantai satu keluarga dengan kejam, menyabetkan parang satu per satu ke arah kepala korban.

Kasus ini menjadi sorotan luas dan mengingatkan akan pentingnya upaya pencegahan kekerasan remaja serta perlunya pendekatan yang lebih baik terhadap masalah-masalah kejiwaan di kalangan remaja. (day/cal)

Tags

Terkini