kriminal

Dugaan Investasi Bodong Bikin Gempar di Banjarbaru, Kerugian Capai Puluhan Miliar

Senin, 11 Maret 2024 | 16:15 WIB
MERASA TERTIPU: Puluhan orang yang mengaku korban penipuan investasi bodong menyerbu rumah terduga pelaku, Sabtu (9/3). (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)

Kasus Lihan nampaknya belum jadi pelajaran. Belakangan ini Banjarbaru digemparkan dengan dugaan investasi bodong. Tak tanggung-tanggung kerugian disebut mencapai miliaran.

        ****
BANJARBARU - Sebuah rumah mewah di Jalan Rahayu, Kelurahan Mentaos, Kecamatan Banjarbaru Utara, beberapa hari terakhir ramai didatangi orang. Mereka mengaku sebagai korban penipuan berkedok investasi bodong.Orang-orang itu mengaku datang untuk mencari seorang wanita berinisial FN yang tinggal di sana.

Mereka ada dari Tabalong, Banjarmasin, Batulicin, Amuntai, Martapura, Banjarbaru, dan lain-lain. Bahkan ada pula mengaku datang dari Muara Teweh.

“Tak terhitung berapa orang yang datang. Mereka yang mencari berasal dari berbagai daerah,” sebut salah seorang yang bertempat tinggal di sekitar rumah berwarna putih tersebut. Salah satu warga, Erni membenarkan bahwa kedatangan mereka ke sana untuk mencari FN. "Kami mencari FN, untuk menanyakan kejelasan hasil investasi kami,” kata Erni saat ditemui awak media, Minggu (10/3).

Erni menceritakan, FN menjanjikan keuntungan sebesar 5 persen dari investasi tambang batu bara. Namun, belakangan investasi itu malah tersendat. “Investasi minimal 10 juta (rupiah), tiap bulan dijanjikan mendapat persenan,” ungkapnya.

Baca Juga: Rumah Dinas ASN di HSU Disediakan Gratis, Tapi ...

Rupanya, ajakan berinvestasi ini juga disebarkan oleh sejumlah akun sosial media milik FN. “Total investasi saya sudah Rp1 miliar,” ujar warga Banjarbaru ini.

Erni melanjutkan, aroma kejanggalan investasi ini mulai tercium pada Februari 2024 lalu. Saat itu FN berjanji bakal mencairkan persenan pada Maret ini. Namun sampai sekarang, janji itu tak terbukti. "Saat ditagih nomornya sudah tidak aktif,” kesalnya.

Hal senada juga disampaikan Rosa, warga Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Ia merasa ditipu karena tak kunjung mendapatkan hasil dari investasinya. “Total 200 juta, belum ada keuntungan beberapa bulan ini. Makanya kami ke sini mau minta kejelasan,” keluhnya.

Dari data yang tersebar, ada 104 nama diduga menjadi korban. Nilai kerugian yang mereka alami berbeda-beda. Dari Rp 180 ribu hingga Rp 4,6 miliar. Dengan total keseluruhan mencapai Rp 26 miliar.

FN sendiri belum diketahui keberadaannya. Berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin, rumah yang didatangi banyak orang itu dalamnya tampak kosong. Kemungkinan penghuninya sudah tidak ada.

Polisi Belum Terima Laporan

Sementara itu, meski banyak yang mengaku sebagai korban, rupanya kepolisian masih belum menerima laporan terkait dugaan investasi bodong tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Syahruji saat dikonfirmasi, Minggu (10/4) petang. “Memang sampai sekarang belum ada laporan yang diterima piket Sat Reskrim tentang kasus investasi bodong ini,” ungkap Syahruji.

Ia menambahkan, saat ini jajarannya sudah berkomunikasi dengan Unit Resmob Polres Banjarbaru dan Sat Reskrim Polres Banjarbaru terkait kasus tersebut. “Dan informasi yang didapat, bahwa tidak ada mengamankan orang terkait (dugaan) investasi bodong,” imbuhnya.

Halaman:

Terkini